webnovel

Berlian Dalam Sangkar Emas

作者: DeAnggraeni
现代言情
連載 · 13K 流覽
  • 15 章
    內容
  • 5.0
    10 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

"Hidupku nyaris sempurna. Aku bisa mendapatkan apa yang tidak orang lain miliki, tapi ada dua hal yang tidak bisa aku dapatkan. Cinta dan kebebasan." Berlian Virginia, ia harus menelan pil pahit kehidupan ketika Vero-- paman angkatnya menjual dirinya pada Chiaki Night-- pria yang mengikatnya dalam sebuah pernikahan juga merenggut kebebasan tanpa memberikan cinta padanya. Berlian bagaikan hidup di dalam sangkar emas yang tidak ada kehangatan keluarga di dalamnya. Menyadari dirinya tidak memiliki siapapun di dunia ini selain Vero, maka ia berusaha menerima takdirnya serta memaafkan Vero yang sudah membuat hidupnya berantakan. Rumah tangga yang tak berjalan dengan harmonis pun, harus diterjang masalah yang bertubi-tubi hingga rasanya Berlian ingin menyerah saja dan meninggalkan sangkar emasnya, namun cinta semu yang diberikan Chiaki membuatnya terombang-ambing dalam keraguan. "Aku akan bertahan semampuku, namun jika aku memilih menyerah maka tidak ada jalan lagi untuk kita kembali bersama." Mampukah Berlian bertahan ditengah cobaan yang menerjang bak ombak di lautan atau ia memilih menyerah? Akankah semesta berkonspirasi menyatukan dua insan dalam satu rasa cinta yang nyata?

Chapter 1Apa Kau Juga Akan Menjajakkan Tubuhku?

"Uncle mengatakan dari gang ini aku harus lurus sampai mentok, lalu belok kanan. Sepuluh meter dari belokan itu rumah kami," gumam Berlian.

Ia berdecak seraya menghentakkan kakinya dengan kesal, karena orang yang biasa menjemputnya tak kunjung datang. Saat ini dirinya berada di depan gang kecil menuju rumahnya. Sudah hampir tiga puluh menit dia berdiri di sana, namun tidak ada juga yang datang.

Gadis itu menggigit kukunya, tampak ragu untuk masuk ke dalam gang. Namun, jika dia tetap menunggu langit akan segera gelap. Itu akan semakin menyulitkannya untuk mencari jalan.

"Semoga saja aku tidak salah jalan," gumamnya.

Kakinya sudah terangkat hendak masuk ke dalam gang, namun dari ujung gang terlihat segerombolan pria berjas hitam lengkap dengan kacamata yang berwarna senada juga ear piece yang terpasang di telinga masing-masing para pria itu.

Hal itu membuat Berlian memundurkan langkahnya hingga ke posisinya berdiri di samping tiang gang.

"Siapa mereka?" gumamnya bertanya-tanya.

Suara derap langkah kaki yang saling bersahutan membuat Berlian menundukkan kepalanya dengan perasaan gugup bercampur takut. Entah mengapa, aura yang dikeluarkan oleh para pria itu cukup menyeramkan.

Ckitttt!

Bertambah terkejut dirinya ketika sebuah limusin berhenti tepat di depan gang, lantas salah satu dari para pria itu membukakan pintu mobil.

"Silahkan masuk, Tuan!"

"Bawa wanita bergaun merah tadi untukku!"

Suara serak-serak basah yang terdengar begitu seksi mengusik rasa penasaran Berlian untuk mengetahui siapa pemilik suara itu. Perlahan dia mengangkat pandangan dari kedua kakinya, hingga netra matanya bersobok dengan sepasang netra hitam yang begitu tajam.

Buru-buru Berlian memalingkan pandangannya ke arah lain sembari meringis. Niat hati ingin mencuri pandang malah berakhir dengan tertangkap basah.

Sungguh memalukan!

Berlian bernafas lega ketika segerombolan pria itu pergi dengan dua mobil yang berbeda.

"Tatapan matanya menyeramkan sekali," gumamnya.

Berlian membalikkan badan, hendak masuk ke dalam gang. Lengkungan di bibirnya tercetak ketika mendapati seseorang berlari menghampirinya.

Grep!

Tubuh Berlian terhuyung ke belakang ketika seseorang menerjang tubuhnya, namun tak pelak dia membalas dekapan itu sembari tersenyum penuh kelegaan.

"Uncle membuatku menunggu terlalu lama," rengek Berlian.

Vero- seorang pria yang menjadi paman angkat Berlian itu mengendurkan dekapannya seraya tersenyum teduh.

"I'm so sorry, Little Bunny. Ada beberapa urusan tadi, sampai aku telat menjemputmu di sini," ucapnya penuh sesal.

Berlian mengangguk dengan tersenyum manis.

"Apa kau baik-baik saja? Tidak ada yang mengganggumu selama menungguku di sini, kan?" cecar Vero.

Berlian lagi-lagi hanya menanggapi pamannya dengan gerakan kepala yang kini menggeleng pelan.

"Baiklah, sekarang kita pulang!" ajaknya.

Dia merangkul bahu keponakannya untuk masuk ke dalam gang yang sepi dengan cahaya lampu temaram.

"Uncle, tadi aku melihat ada segerombolan pria yang keluar dari gang ini. Siapa mereka?" tanya Berlian.

Raut wajah Vero tampak begitu tegang, namun sesaat kemudian dia kembali menormalkan raut wajahnya. Dia menoleh ke arah Berlian sembari tersenyum manis.

"Hanya pelanggan yang memesan bunga untuk dibawa pergi," tandasnya.

Berlian cukup mengerti jawaban Vero, maka dari itu dia tak mengajukan lagi pertanyaan yang mana akan menimbulkan perdebatan diantar mereka.

Setelah mereka berhasil melewati tembok tinggi yang membentang sepanjang jalan yang hanya mampu dilewati sepeda motor itu, kini mereka telah sampai di sebuah pemukiman.

Seperti pemukiman pada umumnya, banyak rumah-rumah yang berdiri kokoh di sana. Akan tetapi ada yang berbeda dengan pemukiman pada umumnya, suara musik dugem yang memekakkan telinga saling bersahutan dari satu rumah dengan rumah yang lain. Lampu kerlap-kerlip tampak indah di bawah cahaya lampu yang temaram juga langit yang perlahan menggelap.

Berlian semakin merapatkan tubuhnya pada Vero ketika dua pria keluar dari salah satu rumah dengan berjalan sempoyongan.

"Ternyata sudah banyak lebah yang mencari bunga, padahal ini masih terlalu sore untuk mereka beredar," gumam Berlian.

Vero terkekeh mendengar perkataan Berlian yang dia pahami apa maksudnya.

"Lebah tidak akan berhenti mencari nektar yang ma---"

"Vero, kapan kau akan melepas bunga kesayanganmu?"

"Iya, Vero. Aku akan membelinya dengan harga fantastis."

Vero menggeram kesal ketika pembicaraannya dengan Berlian harus terpotong oleh kalimat dua pria yang sedang di bawah pengaruh alkohol. Hal itu sungguh membuatnya meradang, namun dia tidak mungkin mengeluarkan kedua taringnya di depan Berlian.

Alhasil, dia hanya mendorong wajah kedua pria itu dengan telapak tangannya yang besar hingga mereka terjungkal.

"... manis yang dihasilkan oleh bunga. Jadi, mereka tidak akan berhenti sebelum mereka terkena diabetes," kelakarnya melanjutkan perkataan yang sebelumnya.

Berlian tersenyum getir seraya merasakan sesak di dada saat membayangkan bila nanti dirinya akan menjadi bagian dari mereka, para wanita yang berdiri di sepanjang gang hingga berdiri di depan rumah menanti pelanggan yang akan memilih mereka untuk sekedar menemani atau bahkan sampai menghangatkan ranjang dengan tarif yang sudah ditentukan oleh pamannya, Vero.

Terlalu asik dengan lamunanya, tak terasa bila mereka telah sampai di depan sebuah bangunan yang terlihat lebih megah dari bangunan lainnya. Bangunan yang menjadi tempat tinggal juga tempat teraman untuk Berlian.

"Hei, kau melamun, Little Bunny!"

Berlian mengerjapkan mata seraya menatap Vero dengan tatapan linglung. "Ah, tidak. Aku tidak melamun."

"Vero, tolong aku!"

Mendengar suara orang meminta tolong sontak membuat Berlian menoleh ke belakang, namun tidak dengan Vero. Matanya terbelalak ketika mendapati Flo- kekasih Vero, tengah diseret paksa oleh salah satu pria yang sempat ditemuinya di depan gang.

Seketika ingatannya dibawa kembali pada kejadian beberapa menit yang lalu, di mana seorang pria mengatakan ingin wanita bergaun merah. Dan yang lebih mencengangkan lagi, wanita bergaun merah itu adalah Flo.

"Berlian, tolong kakak!"

Berlian lantas menoleh ke arah Vero yang bergeming tanpa berani menatap kekasihnya.

"Uncle, kak Flo ...." Berlian menggantung perkataannya, tak mampu melontarkan apa yang ada dalam pikirannya.

"Cepat bawa dia pergi!" titah Vero dengan suara berat.

"Berlian, tolong bujuk Vero!" pinta Flo. Dia terus meronta ketika pria berkacama hitam itu menyeret paksa dirinya.

Berlian semakin kalang kabut dibuatnya, terjebak diantara Flo yang terus meminta tolong dan Vero yang hanya diam mematung membiarkan kekasihnya dibawa pergi pria lain.

Sungguh situasi yang sangat tidak diharapkan olehnya!

"Ayo masuk!"

Vero menarik tangan Berlian untuk masuk, namun ditepis olehnya dengan kasar. Tak menyerah pria itu kembali menangkap pergelangan tangan Berlian, kemudian menyeretnya untuk segera masuk ke dalam rumah yang dijaga oleh beberapa pria berbadan tegap.

"Little Bunny, ayo!" bujuk Vero masih dengan sabar membujuk Berlian.

Berlian menyentak tangan Vero ketika mereka sudah berhasil masuk ke dalam rumah dan pintu sudah kembali tertutup.

"Uncle, jangan katakan jika kau ...."

Berlian menunjuk wajah Vero, namun lidahnya terasa kelu untuk melanjutkan kalimat yang ada dalam pikirannya hingga tertelan kembali.

"Ya, Flo diminta untuk melayani raja lebah. Aku tidak bisa menolak, karena satu hal yang tidak bisa aku jelaskan padamu," ungkap Vero.

Plaaaakkkk!

Berlian menatap tangannya yang bergetar dengan cairan bening mengembang di pelupuk matanya. Untuk pertama kali sepanjang hidupnya, dia menampar pria yang sudah melindungi serta merawatnya dengan penuh kasih sayang tanpa pamrih. Akan tetapi, kekecewaan dirinya pada Vero sudah tidak terbendung lagi.

"Dia kekasihmu, Uncle!" bentak Berlian.

Vero mengusap pipinya yang meninggalkan jejak kemerahan juga rasa perih dan kebas. "Dia memang kekasihku, tetapi dia juga sumber penghasilanku."

"Dasar brengsek!" umpat Berlian.

Sejurus kemudian dia membalikkan badan, lantas berlari menaiki tangga menuju ke kamarnya.

"Lian, tunggu!" Vero menyusul Berlian yang berlari, hingga akhirnya dia berhasil menangkap pergelangan tangannya.

Berlian menghela nafas dalam, mengatur nafasnya yang memburu akibat emosi. Lantas dia menoleh ke arah Vero dengan tatapan sendu.

"Apa kau akan melakukan hal yang sama padaku, Uncle? Menjualku? Menjajakkan tubuhku seperti wanita di luar sana?"

你也許也喜歡

Sang Seniman Bela Diri yang Beralih Menjadi Konglomerat Film

[Industri Hiburan + Wanita Utama yang Kuat + Cerita Menarik + Identitas Tersembunyi] Pemimpin Muda Sekte Tang, Tang Shu, yang mahir dalam Teknik Racun dan Senjata Tersembunyi, telah tertransmigrasi dan menjadi pendatang baru tingkat 18, debut sebagai aktris pendukung. Setelah acara variety show disiarkan: Haters: "Aku sebenarnya menganggap Tang Shu itu cukup menggemaskan. Ada yang salah dengan aku?" Ketika Lembaga Penelitian Teknik Mesin Nasional mengumumkan: Miss Tang adalah konsultan penelitian kunci yang kami tunjuk. Haters: "Apa????" Ketika seorang ahli pengobatan Tiongkok yang berwibawa mengungkapkan selama wawancara: Pengembangan jenis obat baru sangat berhutang pada Tang Shu. Haters: "Bukankah ini terlalu kebetulan?" Ketika Departemen Restorasi Porselen dengan terang-terangan menyatakan: Tidak ada yang melebihi Tang Shu dalam bidang restorasi porselen dan kaligrafi serta lukisan. Haters: "Apakah lotus putih ini menjadi sedikit terlalu memabukkan?" Ketika seorang big V Weibo dengan jutaan penggemar tanpa sengaja menunjukkan wajahnya selama siaran langsung... Para haters semua menyatakan bahwa pikiran mereka terpukau! *** Jing Yu, anak kesayangan surga, selalu mempunyai cengkeraman besi dan karir yang sukses sampai— dia bertemu dengan Tang Shu. Di dalam bioskop, setelah menonton empat atau lima film berturut-turut, dia menyadari orang yang duduk di sebelahnya tidak berubah, menikmati popcorn dengan sangat lahap. Tenggorokan Jing Yu bergerak sedikit; wanita ini sedang merayunya. Berhadapan di sebuah kedai kopi, dia secara acak mengeluarkan sedotan dua sisi dan meletakkannya di cangkirnya. Mata Jing Yu merah; wanita ini pasti sedang merayunya!

Rain Chen Zhenzhen · 现代言情
分數不夠
391 Chs

Setelah Semua Dirampas, Dia Kembali Sebagai Dewa

[Manis, Memuaskan, dan Penuh Gairah; Manja Berkelompok; Siksa Para Playboy] Si Fuqing membuka matanya untuk menemukan bahwa keberuntungannya telah dicuri. Semua orang juga ingin dia keluar dari industri hiburan. Setelah mendapatkan kesempatan kedua dalam hidup, kali ini dia hanya ingin berdiam diri. Namun, beberapa orang yang tidak tahu diri terus mencoba memanfaatkan ketenarannya tanpa memiliki bakat yang sebenarnya. Ini tidak bisa dibiarkan. Dia harus melakukan sesuatu tentang mereka. Si Fuqing mencubit pergelangan tangannya dan mengambil tindakan. Setelah itu, internet mengecamnya karena cukup tak tahu malu untuk mendekati Yu Yao, dan bahwa kehidupan pribadinya tidak pantas, tapi… Seorang penyanyi internasional: Saya bisa berdiri di sini hari ini semua karena Qingqing. Seorang selebriti pria papan atas: Jauhi adik saya #YuYao Sebuah saluran olahraga internasional resmi: Selamat kepada Si Fuqing karena mengamankan medali emas pribadi ke-13. Semula, Yu Yao tidak memperhatikan Si Fuqing. Tapi ketika dia kemudian mengetahui kebenaran dan menyesal, bahkan berlutut agar Si Fuqing meliriknya lagi, dia hanya bisa memposting status di media sosial dengan mengatakan, [#SiFuqing, Halo, Bibi Kesembilan]. Hari itu, internet lumpuh. Dalam catatan sejarah, Kaisar Yin terkenal di usia muda. Dia sempurna, kuat, dan penyayang. Namun, dia meninggal pada usia 27 tahun karena penyakit, hanya menjalani kehidupan singkat tanpa istri atau anak. Bagi banyak orang, dia adalah Adonis yang tak terjangkau. Tidak ada yang tahu bahwa ketika dia membuka matanya sekali lagi, dia terbangun di masa depan di mana 1500 tahun telah berlalu. Kali ini, dia melihat gedung-gedung tinggi yang pernah dia bayangkan sebelumnya. Segera setelah itu, identitas Kaisar Yin terungkap. Ketika Si Fuqing mengetahui bahwa idolanya berada dalam jangkauan, dia sangat terkesan sehingga dia ingin... Si Fuqing: Saya akan bekerja keras! Kaisar Yin: Balas aku dengan tubuhmu. Si Fuqing: ??? 'Di sini saya mencoba bekerja keras, tapi Anda malah menginginkan saya?' Seorang dewi serba bisa dan cantik x Seorang kaisar yang tegas dan mulia Dari dicibir di internet, menjadi nomor satu saat dia melawan Adonisnya satu lawan satu.

Qing Qian · 现代言情
分數不夠
416 Chs

Istri Tak Terduga Saya adalah Bos Rahasia!

Semua orang tahu bahwa putri tertua rumah Shens telah jatuh dari tahta kehormatannya setelah ditinggalkan oleh seorang pria tak bertanggung jawab, hamil di luar nikah, dan kemudian diusir oleh keluarganya sendiri, terlantar dan putus asa. Sang terkenal Shen Ruojing muncul di pesta ulang tahun Matron keluarga pertama, Keluarga Chu, di mana kerumunan orang mencibir: "Orang-orang yang memberikan sejuta dalam uang kado duduk di satu meja." "Orang-orang yang memberikan sepuluh juta dalam uang kado duduk di satu meja." "Nona Shen, bolehkah saya bertanya berapa uang kado yang telah Anda bawa?" Kerumunan orang menunggu untuk menertawakan dia, namun kemudian mereka melihat Shen Ruojing mendorong ke depan seorang bocah lelaki yang indah dan cantik, "Bisakah Anda tolong tanya Matron di mana duduk jika seseorang membawa cicit?" *** Diterima di rumah keluarga Chu hanya karena nilai putranya, Shen Ruojing hanya ingin melalui hidupnya dengan santai, puas menjadi ikan yang malas, namun dia menghadapi penghinaan dari semua pihak dalam keluarga: "Keluarga kita mempunyai seorang peretas tingkat atas, seorang maestro musik, seorang jenius seni, seorang gila teknologi—masing-masing terkenal di bidangnya. Bagaimana dengan Anda? Anda bisa apa?" Shen Ruojing menyentuh dagunya: "Semua hal yang kalian sebutkan itu... Saya tahu sedikit tentang masing-masing." Tiga anak yang menggemaskan berdiri di sisinya dan mengangguk serempak: Kami bersaksi bahwa Ibu memang tahu sedikit tentang segalanya.

Mr. Yan · 现代言情
分數不夠
638 Chs

Tuan, Bagaimana Dengan Pernikahan?

Pada puncak karirnya, aktris A-list Song Ning mengumumkan pengunduran dirinya dari industri hiburan demi cinta, menggemparkan seluruh negara. Semua orang berpikir bahwa dia pasti telah menemukan rumah idamannya. Itulah mengapa dia begitu bertekad. Semula, Song Ning juga berpikir demikian. Untuk sisa hidupnya, dia tidak akan menjadi seorang selebriti. Dia hanya akan menjadi wanita yang baik dan berbudi luhur yang akan merawat suami dan anak-anak di rumah. Namun, pada malam sebelum pernikahannya, dia mengetahui bahwa tunangannya berselingkuh dengan sahabatnya. Dalam amarah, Song Ning menemukan seorang pria secara acak untuk mendaftar pernikahan mereka di pintu masuk Biro Urusan Sipil. Dia awalnya ingin membalas dendam pada tunangan bajingannya itu, tetapi dia tidak menyangka bahwa pria yang mendaftarkan pernikahannya dengan dia adalah pewaris grup keuangan terbesar di negara itu, Mu Chen. Setelah mereka menikah, Mu Chen sangat menyayangi Song Ning dan melindunginya dengan segala cara yang mungkin. Dia tidak mengizinkan siapa pun untuk mengganggunya. Song Ning selalu berpikir bahwa dia akan bahagia seumur hidupnya dan menjalani kehidupan terbaik yang dia inginkan. Benar, dia mendapatkannya. Hanya saja sedikit berbeda dari apa yang dia bayangkan semula. Orang yang memberikan segalanya kepadanya adalah orang lain. Bertahun-tahun kemudian… Song Ning menatap Mu Chen dengan penuh kasih sayang. "Aku benar-benar beruntung. Terima kasih Tuhan aku bertemu denganmu dan menyelamatkanku dari neraka." Mu Chen tersenyum lembut. “Ya, bersyukur kepada Tuhan.” Namun, Song Ning tidak akan pernah tahu. Mu Chen tidak berbicara tentang berterima kasih kepada Tuhan karena membiarkan dia bertemu Song Ning. Dia berterima kasih kepada Tuhan karena membiarkan tunangan Song Ning berselingkuh sehingga dia memiliki kesempatan. Tidak ada yang namanya pertemuan yang tidak disengaja. Itu hanyalah sebuah pengejaran yang direncanakan sebelumnya. Hari itu, dia menunggu Song Ning di luar Biro Urusan Sipil selama sepuluh jam…

Mountain Springs · 现代言情
分數不夠
518 Chs