Pagi harinya, sinar mentari datang menyilaukan mata. Aku terbangun dan melihat tubuhku di tutupi selimut hangat. nyanyian burung-burung mewarnai indahnya pagi hari.
Aktivitas yang sebelumnya terhenti karena pembangunan rumah, kini dimulai kembali seperti biasanya. Ayahku dengan rutin melatih para goblin dan juga ibuku membantu mengurusi keperluan desa.
"Selamat pagi tuan" Gorgon datang menyambut ku, dan memberikan semangkuk makanan.
"Selamat pagi, dan terima kasih atas makanan. Kamu bisa melanjutkan pekerjaan mu yang lainnya" Balasku.
Hal pertama yang aku lakukan adalah menghabiskan makanan ku selagi berpikir apa yang harus aku lakukan. Tepat di depanku, ayah sedang melatih beberapa orang yang terpilih.
Latihan mengayunkan pedang, push up, dan lainnya. Aku tertawa karena mengenang beberapa kenangan lama.
"Apa yang harus aku lakukan sekarang?" Pikirku karena tak memiliki urusan yang harus aku lakukan. Pergi berburu? tidak regu pemburu yang akan melakukannya. Menaikkan level? aku pikir itu bukan sesuatu yang penting untuk sekarang.
Semua orang memiliki tugasnya masing-masing, sedangkan aku? apakah aku hanya akan berdiam diri saja?
Aku termenung dalam pikiran hingga akhirnya ingat mengenai pesanan ku di desa Dwarf. Bukankah sudah lebih dari satu bulan? seharusnya mereka sudah menyelesaikannya.
Aku meletakkan piring ku dan meminta izin pada ayahku. "Ayah aku akan mengambil pesanan ku di desa Dwarf sebentar. Sepertinya mereka sudah menyelesaikannya"
"Baiklah nak, hati-hati lah" Balas ayahku langsung mengizinkan ku pergi sendirian.
.....
10 Menit kemudian
Aku sampai di pintu goa tempat desa Dwarf berada. Seperti sebelumnya pintu itu dijaga oleh dua Dwarf, namun kali ini mereka langsung memperbolehkan ku masuk.
"Kau datang? kukira kamu telah lupa dengan pesanan mu sendiri" Ucap Gorgon.
"Hahaha maaf maaf, ada beberapa masalah yang muncul di desaku jadi aku harus menunda nya"
"Ini, aku sudah menyelesaikannya kamu bisa mengambil nya" Lanjut Gorgon, meletakkan puluhan pakaian dan juga 1 pakaian dengan bulu-bulu yang masih menempel di bagian atasnya.
"Berapa harga keseluruhan nya?"
"Kamu tidak perlu membayarnya"
Mendengar itu membuat ku tak percaya. Bagaimana bisa seorang Dwarf memberikan hasil pekerjaan nya tanpa menerima bayaran. "Baiklah, kalau begitu apa yang kau ingin aku lakukan" Tanyaku serius menatap tajam.
"Intuisi mu cukup bagus nak"
"...." Aku hanya diam tak menjawab, selain itu Gorgon malah terlihat semakin khawatir karena tatapan mata ku.
"Sebenarnya desa ku sedang menghadapi sebuah masalah serius. Ras kobold terus menyerang para rakyat ku tanpa alasan yang jelas. Aku hanya ingin kamu mengawal ku ke tempat pertemuan ras Dwarf dan melindungi ku dari serangan ras Kobold"
"Sebenarnya apa yang terjadi? jika aku tidak salah, bukankah ras Kobold dengan ras Dwarf adalah saudara jauh?"
"Memang benar, ras Kobold dengan ras Dwarf adalah saudara jauh. Namun sejak 10 tahun yang lalu saat dimana Raja Dwarf meninggal tiba-tiba para Kobold melakukan pengkhianatan...."
"....Mereka tidak ingin yang menjadi pemimpin atau raja mereka berasal dari ras Dwarf, mereka hanya ingin ras Kobold lah yang menjadi seorang raja. Karena masalah itulah perang antar saudara tak terelakkan. Sepuluh tahun ras Kobold dengan ras Dwarf berperang. Namun beberapa tahun ini, kekuatan Kobold meningkat drastis secara tiba-tiba. Aku curiga mereka menggunakan cara curang dengan bantuan iblis dari dunia bawah"
Mendengar penjelasan Gorgon, aku mengerti alasan kenapa tinggal di sebuah goa tersembunyi. "Lalu apakah ras Dwarf hanya tersisa disini saja?"
"Tidak, saudara-saudara ku berpencar mencari tempat persembunyian dan akan kembali dalam waktu 1 tahun" Balas Gorgon.
"Kapan pertemuan itu akan terjadi?"
"Sekitar 8 hari dari sekarang"
"Baiklah aku menerimanya, aku akan kembali lagi kesini"
Mendengar jawaban ku Gorgon senang, ia langsung membungkukkan badannya dan mengucapkan terima kasih setulusnya. "Aku ucapkan terima kasih sebesar-besarnya. Jika kamu membutuhkan bantuan ku di masa depan nanti, katakan saja aku akan membantumu"
"Tenang saja. Baiklah aku harus kembali ke desaku, dan juga untuk jaga-jaga kalian pasangkan kertas untuk di pintu goa" Balasku memberikannya dua kertas mantra yang sama seperti di desa tempatku tinggal.
"Apa ini?" Tanya Gorgon penasaran.
"Kamu akan mengetahuinya setelah memasangnya. Baiklah aku harus pulang, selamat tinggal"
Aku berjalan keluar dan berlari ke arah desa. Tak lupa juga aku membunuh beberapa monster untuk meningkatkan levelku.
.....
"Ayah aku kembali, apakah ayah bisa mengumpulkan semua orang?"
"Kenapa? apakah ada sesuatu yang ingin kamu sampaikan?"
'Nod Nod!'
5 menit setelah itu, semua orang telah berkumpul. Mereka saling mengobrol tentang mengapa mereka dikumpulkan secara tiba-tiba.
"Baiklah semuanya dengarkan aku" Ucapku sambil menepuk kedua telapak tanganku. Segera suara-suara semua orang terhenti.
"Kalian pasti bertanya-tanya kenapa aku menyuruh kalian tuk berkumpul. Baiklah aku akan langsung ke intinya"
'Buk!'
Aku mengeluarkan semua pakaian yang dibuat Gorgon. Total ada 44 baju yang terbuat dari kulit serigala, baju itu termasuk produk kualitas tinggi lo.
"Kalian ambillah masing-masing 2 pasang baju"
Para goblin tersenyum bahagia karena melihat pakaian yang bagus nan mewah. Mereka berbondong-bondong maju ke depan. "Hei hei jangan saling dorong-dorong!" Teriak ku mencoba menenangkan semuanya namun kata-kata ku tak didengar.
"Berhenti!!" Ibuku tiba-tiba berteriak keras membuat semuanya berhenti berebut pakaian. "Kalian semua mundur dan buatlah maju satu persatu, mengerti!"
"Baik nyonya"
Semua mundur dan membuat sebuah antrian. Hanya dengan satu teriakan ibuku semua goblin langsung menurutinya.
"Baiklah kalian maju lah satu persatu, ingat tidak boleh saling mendorong!"
Aku merasa ngeri melihat tatapan ibuku saat marah, aku tak dapat membayangkan bagaimana jika aku berada di posisi para goblin. 'Aku berjanji tidak akan membuat ibuku marah mulai detik ini' Batinku membuat janji.
.....
Akhirnya semua goblin telah mendapatkan pakaiannya masing-masing. Ibuku dan ayahku menatapku. "Lalu dimana pakaian untuk ibumu dan ayahmu?" Tanya ibuku, aku tersenyum dan mengeluarkan dua pasang baju khusus untuk ibuku.
"Tenang saja ibu, aku sudah mempersiapkannya khusus untuk kalian. Baju ini memiliki beberapa kelebihan, diantaranya tidak bisa kotor, tidak bisa mengeluarkan bau, dapat menghangatkan tubuh saat musim dingin dan masih banyak lagi"
"Mulai sekarang pakailah pakaian ini, jadi ibu tidak perlu mencuci pakaian lagi"
Ibuku tiba-tiba memelukku, "Ibu bangga memiliki anak seperti mu nak" Ucapnya sedikit meneteskan air mata. Aku hanya tersenyum tak menjawab, aku mengusap air mata ibuku dengan lembut.
.....
Hari ini pun berlangsung dengan damai, namun aku khawatir hari ini akan menjadi hari terakhir untuk kedamaian desa. Beberapa masalah besar muncul di desa Dwarf, mereka mencurigai Ras Kobold telah melakukan kerja sama dengan iblis dari dunia bawah. 'Sistem apakah kamu tahu seberapa kuat para iblis itu?'
[Iblis bisa dikatakan makhluk yang kuat. Kekuatan mereka sungguh luar biasa menghancurkan. Di sistem monarki mereka, tingkatan iblis dibagi menjadi 5 bagian. Tingkatan terendah adalah iblis biasa, kekuatan dan kecerdasan mereka melebihi monster tingkat tinggi.....]
[Setelah itu, iblis yang tergabung menjadi pasukan raja iblis. Di atasnya ada Iblis bangsawan dan juga raja iblis]
'Katamu ada 5 bagian, tingkatan apa selanjutnya?'
[Pada tingkatan tertinggi di pegang oleh Dewa Iblis. Keberadaan setara atau bahkan lebih kuat dari dewa. Dan untungnya 100 tahun yang lalu ke dua belas dewa berhasil menyegelnya di sebuah dimensi void]
'Lalu bukankah itu artinya tidak perlu mengkhawatirkan Dewa Iblis lagi?'
[Perlu tuan ketahui, Dewa Iblis sangat sulit untuk di kalahkan bahkan bagi kedua belas dewa. Mereka memang berhasil menyegel Dewa Iblis namun bukan berarti Dewa Iblis akan tersegel selamanya]
'Dug Dug!'