TAMPARAN

Plak!

Seorang wanita langsung terbungkam. Merasakan rasa perih yang menjalar di pipi kanannya. Apakah ini mimpi? Tapi, sangat terasa nyata. Barusan Agile menampar dirinya.

Ia memejamkan matanya sejenak seraya memegang pipinya yang terasa panas. Ia menatap Agile dengan pandangan yang sulit diartikan. "Rey, beginikah sikapmu kepadaku?"

Bukannya rasa iba atau rasa menyesal yang hadir di benak Agile, melainkan rasa kesal bercampur marah yang sedang ia rasakan sekarang.

Tangannya kembali terulur mencengkeram pipi wanita tersebut dengan kuat. Sangat tidak peduli apa dampak negatif yang akan terjadi setelah ini. Ia benar-benar marah saat mendapati kekasihnya sedang berselingkuh dengan teman dirinya sendiri. Ahk ralat, semenjak ia jatuh miskin ia sudah tidak mempunyai teman lagi.

"Coba katakan sekali lagi! Aku ingin mendengarnya lebih jelas!" titah Agile mendesis. Sangat kentara bahwa dirinya benar-benar sedang marah.