Arrgghh sial! Ponselnya berdering, Agram benar-benar lupa untuk mengheningkannya. Dengan amarah yang mulai menggebu ia mengambil ponsel itu dan langsung mematikannya tanpa melihat siapa yang meneleponnya barusan. Bagi dirinya itu tidak penting dan hanya mengganggu saja.
Agram kembali berusaha untuk membuka gembok itu. Hingga beberapa menit kemudian ia tersenyum lebar karena telah berhasil membukanya. Ia kembali memasukan tang itu pada saku jaketnya. Membuka pintu dengan begitu perlahan.
Sepi! Gelap! Itulah kesan pertama yang dapat Agram lihat dari ruangan paling belakang ini. Apakah ruangan ini tidak ada penjaganya? Kalau memang iya, baguslah ... tidak membuat Agram bersusah payah untuk melawan penjaga itu.
Namun, Agram tidak menyadari atau mungkin lupa dengan satu hal yang teramat penting ini, yaitu ada banyaknya cctv yang memantau pergerakan dirinya di setiap detik.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者