Chapter 92

Laki – laki itu tertegun berdiam diri disebuah taman, )al yang laki – laki itu kira mudah nyatanya sangat sulit saat dijalani. Lagi – lagi ia berpikir bahwa langkah yang diambilnya kini salah, laki – laki itu hanya bisa bersabar dan menunggu waktu yang tepat untuk semua takdir baik nantinya, mungkin.

Panggilan masuk membuyarkan lamunan panjangnya. Tak salah, hanya wanita itu yang akan menghubungi laki – laki itu selain wanita yang sudah cukup lama tak ada kabar.

"Kenapa?" Tanya laki – laki itu di balik telepon.

Arggh. Kesal laki – laki itu sembari membanting ponselnya ke tanah. Wanita itu tak pernah membiarkan dirinya melangkah dengan tenang, wanita itu selalu mengusik kehidupan dan rencana yang sedang laki – laki itu susun. Sial.

"Kenapa gue harus ketemu sama orang kayak lo sih." Gumam laki – laki itu dengan sangat kesal pada dirinya sendiri.

Tolong ada orang lain di luar gak?