Mori membuka matanya perlahan dan hal pertama yang ia lihat adalah langit-langit sebuah ruangan yang sangat terang dan ia sedang terbaring di ruangan itu. Mori melihat sekitarnya dengan sedikit bingung.
Tempat Mori berada saat itu adalah sebuah ruangan besar yang sangat terang, tempat latihan yang ia datangi bersama Miranda. Bukan sebuah ruang gelap, yang hanya ada dirinya dan Azlan, namun ia masih bisa melihat dengan jelas.
Perlahan Mori duduk dan saat itulah ia melihat Miranda sedang berlatih dengan Arin menggunakan pedang. Miranda begitu lincah menggerakkan tubuhnya ketika menyerang atau pun saat menahan serangan Arin.
Arin, perempuan ular naga itu kini terlihat memakai perisai tubuh seperti sisik emasnya pada lengan, bahu dan tentu saja dadanya yang terlihat hanya seperti memakai bra merasakan Mori telah bangun, mengibaskan ujung ekornya kepada Miranda yang menjadi terkejut tetapi masih bisa menghindari kibasan ekor Arin dengan melompat tinggi ke samping.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者