Memang, bisa aku lihat dari ekor mata, tepat di lirikan mata sebelah kanan, aku melihat sosok Pak Amar ternyata memang sedang berada di sana dengan sepeda motor maticnya. Lelaki itu tengah mengendarai kendaraan roda duanya seorang diri. Aku tidak tahu bagaimana raut wajah atau ekspresi yang sedang ditunjukkan lelaki itu saat tahu bahwa ia juga sedang digoda.
Aku tidak ingin terlalu menanggapi, membiAndran anak-anak lelaki itu bersorak sorai dan banyak berbual.
"Bu, Andine itu udah nikah woi!" Tiba-tiba terdengar celetukan siswa lain yang menimpali ucapan temannya barusan.
Aku tidak terlalu peduli, biAndran saja.namanya juga remaja SMA, sukanya bermain dan bercanda tawa, aku juga dulu pernah merasakannya, saat masih bersama dengan teman-teman semasa sekolahku dahulu.
Setelah tiba di depan gerbang, aku dapat melihat taksi online pesananku sudah datang, ia terparkir di sisi jalan, menungguku. Aku pun hendak menyebrang, dan menghampiri kendaraan roda empat tersebut.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者