Deon dan Eren kini berada di lantai 5. Mereka belajar menyamar dengan baik. Bahkan sampai sekarang, mereka masih tak dikenali siapapun.
"Wah, kita hebat sekali! Sampai sekarang tak ada satu orang pun yang mengenali kita," bisik Eren.
"Diam bodoh! Kalau kau begitu, yang ada kita ketahuan!" seru Deon.
Eren pun terkekeh. Namun, saat Deon hendak berbalik. Ia tak sengaja menabrak tubuh seseorang.
BRUK!!
"Oh, maaf tuan! Saya tidak sengaja!" seru Deon seraya menundukkan kepalanya.
"Hm, baiklah tak apa. Lain kali, bekerja dengan baik. Kau belum tentu bertemu orang baik sepertiku nanti," sahut orang tersebut seraya menepuk bahu Deon.
Deon tersentak. Suara itu... Deon kenal sekali. Itu suara Beni! Deon pun langsung terperangah, tepat saat orang itu berlalu darinya.
"Beni?" gumam Deon.
Untungnya, orang itu tak mendengar ucapan Deon. Ia berlalu menuju ke restoran yang dibuka di dalam apartment itu. Deon terpaku, Eren yang melihat Deon melamun mendekati Deon dan mengagetkannya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者