Johan yang mengantar Rania melihat beberapa kali tatapan matanya kosong. Johan merasa ada masalah dengan kakaknya.
"Ada masalah apa?" tanya Johan membuat Rania tersadar dari lamunannya.
"Tidak! Tidak ada," jawab Rania.
"Gue yakin Lo ada masalah," kata Johan.
"Maaf sebelumnya, kalau gue panggil Lo nama, tanpa ada kata kakak. Gue merasa nyaman aja panggil Lo begitu. Dan gue mau kasih saran," langit Johan. Rania hanya mengangguk pelan.
"Ran, gue tahu pernikahan Lo sama kakak gue karena Lo hamil duluan, dan gue lihat Lo tidak ada niatan untuk menikah, benar?" tanya Johan.
"Iya, gue tahu kakak Lo tidak mencintai gue. Tapi setelah gue nikah melihat perhatiannya, khawatirnya. Hati gue luluh. Dan sekarang dia pergi tanpa pamit perasaan gue nggak enak. Padahal dulu gue juga nggak peduli sama kakak Lo," jawab Rania.
"Sejak kapan dia pergi?" tanya Boy
"Entah, yang jelas gue balik dari kantin dia sudah nggak ada," jawab Rania.
Seketika Johan memicingkan matanya seakan tahu sesuatu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者