Fauzan melihat ke arah Jessi yang sedang duduk dengan wajah seriusnya. Wanita itu pasti sedang gugup karena dokter yang akan ia temui ini berbeda dengan yang biasanya. Padahal dia sudah nyaman dengan dokter yang sebelumnya.
"Kenapa? Gugup yah?"
Jessi tak menjawab apapun selain terus menghembuskan nafasnya kasar. Terlihat jelas jika wanita itu sedang gugup menunggu gilirannya.
Dengan keberanian yang sudah ia kumpulkan, Fauzan mulai meraih tangan Jessi dan ia genggam dengan erat. Menyalurkan energi positif yang harus wanita itu serap agar mengurangi rasa gugupnya.
Jessi menatapnya dengan bingung. Terkejut karena perlakuan Fauzan yang begitu tiba-tiba. Sudah lama sekali tidak ada sentuhan fisik di antara mereka berdua.
"Ada aku. Aku akan selalu menemani kamu apapun keadaannya. Jangan gugup apalahi takut yah!"
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者