VIAN: Impas!
Niar mengernyitkan kedua alisnya. Menunjukkan raut wajah terkejut. Usai ia mendengar ku melamarnya.
"Kita kan sudah menikah, Mas!" Katanya.
"Ya aku tahu... Aku tidak pernah memintanya secara benar padamu"
"Maksudnya, Mas?"
"Ya masa iya masih harus aku ingatkan lagi kenapa kita menikah" Jawab ku.
Niar menyembunyikan wajahnya. Sadar aku bahwa jawaban ku membuatnya malu. Dan mengingatkannya lagi pertemuan pertama kami di caffe ini.
Saat itu ku ambil cincin ini dari kotaknya. Ku letakkan lagi kotak merah berbentuk bunga mawar itu di atas meja. Lalu ku raih tangan kanan Niar. Mengapit jari kelingkingnya. Memasangkan benda melingkar kecil ini.
"Sayakan belum menjawab iya, Mas. Memang sudah yakin jawab saya iya? Hem?" Katanya menggoda ku.
"Hahaha..." Tawa ku menahan malu. "Sekarang kan kamu sudah tidak bekerja di rumah sakit. Jadi sekarang kamu sudah bisa pakai cincin nikah kan" Tambah ku usai memasangkan cincin ini. "Suka tidak?" Tanya ku.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者