NIAR: Dia Bukan Suami ku!
Tiba-tiba handphone ku berbunyi. Sebuah panggilan dari nomor asing. Seperti terus memaksaku untuk lekas menjawab. Sedang aku begitu enggan.
Namun, semakin aku membiarkan panggilan itu. Semakin panggilan itu mengganggu ketenangan telingaku.
Dengan terpaksa. Ku raih handphoneku. Lalu ku jawan panggilan itu yang ternyata--
"Halo. Apa benar saya sedang berbicara dengan Nyonya Vianto Arka Abima?"
"Ya. Saya sendiri. Dengan siapa ini? " Jawab ku dalam panggilan telepon.
"Begini, Nyonya. Bisa kami meminta alamat Anda? Karena kami akan mengirim jenazah suami Anda" Pintanya.
Dari kantor kedutaan. Entah sudah berapa hari berlalu setelah berita jatuhnya pesawat yang suamiku tumpangi. Aku pun menelan ludah ku usai mendengar orang ini meminta alamat rumah ku oleh karena hendak membawa jenazah suami ku pulang.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者