Selatan benua Ziuria, di dalam ruang kerja Ratu kerajaan Abyc, Ratu Ausele tengah terduduk dengan keningnya mengkerut kuat setelah dirinya membaca sebuah surat yang dibawakan oleh tangan kanannya.
"Serius?" tanyanya terheran-heran seraya menoleh kearah seorang pemuda yang dulunya ia seorang menteri, kini menjadi tangan kanan sang Ratu.
"Ya, Ratu ku. Tapi, saya pikir untuk tidak menanggapi mereka," balas pemuda itu dengan wajah tak senang "Mau bagaimana juga sudah jelas mereka hanya menginginkan bantuan untuk melawan Kekaisaran," lanjutnya dengan sikap tak acuh akan isi surat itu.
Surat kertas berwarna keemasan, ditulis dengan rapih serta tanda tangan dari sosok pejabat penting Kerajaan besar di utara perbatasan Kerajaan mereka. Sungguh sekalipun Ratu tak percaya bila ia akan mendapat sebuah undangan 'minum teh' di kerajaan sang pejabat. Jelas, tangan kanan Ratu Ausele tak senang dengan kedatangan surat itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者