353. Remnants of the past

Rumi hanya bisa memandang kepergiannya dengan sayu, mau mencegah kepergiannya jelas-jelas dia tidak bisa. Itu adalah murni keputusan dari Lysa. Tidak ada seorangpun yang bisa mengganggu gugat keputusannya itu. Toh juga, mereka sudah berbicara banyak kemarin, setidaknya dia punya kenangan baik bersamanya.

"Ngomong-ngomong apa yang kalian bicarakan kemarin?" Romi akhirnya berbicara dengan sang suami, setelah sejak tadi hanya diam tidak bisa berkata apapun selain merasakan hatinya yang kembali terluka.

"Dia mengadu padamu?" tanya Mr. Tonny.

Rumi tersenyum manis, meraih pergelangan tangan sang suami dan menggenggamnya dengan erat. Setelah menyaksikan kepergiannya, seluruh fokusnya hanya diajukan pada pria ini.

"Setelah bertemu denganmu, aku melihat matanya yang sembab. Aku bukan gadis bodoh yang polos yang tidak bisa membaca situasi yang ada. Apapun yang kalian bicarakan, itu pasti hanya cukup untuk membuatnya kembali bersedih dan menangis."