webnovel

Rizam dikeroyok oleh orang - orang suruhan Zevin

Rizam yang melatih beberapa murid junior.Setelah beberapa lama melatih,lalu Rizam dan beberapa anggota yang memiliki sabuk yang sama dengan Rizam langsung beristirahat.

Kemudian Nafsya langsung menghampiri Rizam dan memberikan minuman kepadanya.Tiba - tiba Zevin langsung berteriak

"RIZAM... AKU MENANTANG KAMU UNTUK TANDING DENGANKU,JIKA KAU KALAH MAKA NAFSYA MENJADI MILIKKU"

Rizam yang mendengarnya pun langsung marah,lalu dia mendekati Zevin dan berkata

"Apa maksudmu?kamu ingin menjadikan pacarku sebagai taruhannya?aku tak akan melakukan hal seperti itu"

"Oke,tak masalah.Tetapi itu berarti kamu menyerah"

"Baiklah,aku akan menerima tantanganmu"

Lalu Rizam langsung mendekati Nafsya dan berbicara

"Sayang... Jika aku kalah nanti kamu harus menerimanya ya"

Kemudian Nafsya langsung menangis lalu dia pun berbicara,

"Aku yakin kamu pasti menang,aku tahu kamu adalah laki - laki yang hebat"

Rizam langsung meneteskan air matanya sambil tersenyum,lalu dia langsung menghampiri Zevin.Kemudian Zevin langsung berbicara,

"Bersiap - siaplah untuk menerima kekalahanmu"

"Kita lihat saja nanti"

Kemudian Rizam dan Zevin langsung mulai bertanding.Sementara itu,Narina dan Nadia langsung mendekati Nafsya yang masih menangis.Lalu Narina langsung berbicara

"Kakak jangan bersedih terus ya,aku yakin Kak Rizam pasti akan menang"

Lalu Nafsya langsung memeluk kedua adiknya Rizam.Saat beberapa lama mereka berdua bertarung,tiba - tiba Rizam langsung tersungkur sambil menahan sakitnya dari pukulan dan tendangan Zevin.

"Sebaiknya kamu menyerah saja sekarang"

Nafsya langsung berteriak,

"SAYANG... AYO BANGUN!AKU YAKIN KAMU PASTI BERHASIL MENGALAHKANNYA"

Tiba - tiba Rizam yang sebelumnya lemas langsung menjadi semangat setelah mendengar kata - katanya Nafsya.Kemudian Rizam langsung bangun kembali,dengan cepatnya Rizam menyerang Zevin.

Dikarenakan serangan Rizam sangat cepat sekali sehingga membuat Zevin kewalahan dan akhirnya dia pun langsung tersungkur.Lalu Rizam langsung mengangkat tubuhnya Zevin hanya dengan satu tangan yang memegang erat kerah bajunya Zevin.

Orang - orang disekitar pun langsung terkejut,lalu Rizam langsung berbicara

"Karena aku sudah menang jadi Nafsya tetap menjadi milikku dan kamu jangan coba - coba mendekatinya.Jika kau menekat,aku akan menghabisi nyawamu"

Lalu Rizam langsung membanting Zevin hingga membuatnya pingsan,kemudian Rizam langsung menghampiri Nafsya.Dengan cepatnya Nafsya langsung memeluk Rizam,lalu dia yang tiba - tiba dipeluk oleh Nafsya pun langsung terkejut.

"Sayang... Terimakasih ya karena kamu telah berjuang semaksimal mungkin,aku hanya ingin bersama kamu"

"Kamu tenang saja ya,selagi aku bisa aku akan tetap berjuang"

Mereka berdua pun saling mengeratkan pelukannya,lalu mereka berdua langsung berhenti berpelukan.Nafsya yang melihat bagian wajah dan tangan Rizam yang sedikit terluka langsung berbicara

"Sayang... Mari aku bantu untuk mengobati lukamu"

"Tidak perlu,biarkan aku saja yang melakukannya"

"Kamu tak boleh menolak!"

Kemudian Rizam langsung mengikutinya,lalu Narina langsung memberikan kotak P3Knya kepada Nafsya.Sementara itu,Nadia membawakan es batu.Lalu Nafsya langsung mulai mengobati lukanya Rizam.

Tak lama kemudian,Nafsya pun sudah selesai melakukannya.Lalu Rizam langsung berbicara,

"Sayang... Terimakasih ya,aku mau lanjut melatih yang lainnya"

"Memangnya kamu tak bisa langsung pulang?"

"Sebenarnya bisa sih,tetapi aku tak enak saja kepada junior yang sedang aku ajarkan"

"Oke,baiklah.Kamu hebat ya sudah bisa menjadi pelatih"

"Terimakasih sayang"

Kemudian Rizam langsung melempar senyum kepada Nafsya.Setelah itu,dia langsung melatih lagi Para juniornya.Saat beberapa menit kemudian,Rizam beserta teman - teman yang juga ikut melatih sudah selesai melakukan kegiatannya.

Lalu mereka langsung memerintahkan Para juniornya untuk segera bersiap - siap pulang.Setelah itu,Rizam langsung menghampiri Nafsya

"Sayang... Ayo kita pulang!"

"Ayo sayang"

Kemudian Rizam langsung menaiki motornya sambil membonceng Nafsya.Tak lama kemudian,Rizam sudah sampai dirumahnya Nafsya.Setelah Nafsya sudah masuk ke dalam rumahnya,Rizam langsung mengendarai motornya lagi untuk menuju ke rumahnya.

Sementara itu,Zevin yang masih sangat kesal kepada Rizam langsung menghubungi seseorang melalui ponselnya.

"Aku perintahkan kalian untuk mencegat Rizam,lalu kalian harus menghajarnya hingga babak belur dan pingsan.Setelah itu,kalian bawa dia ke semak - semak bersama dengan motornya juga"

"Baiklah,kami akan melaksanakannya"

Kemudian orang tersebut langsung mengendarai motornya dengan diikuti oleh empat orang.Tak lama mereka mengendarai motornya,akhirnya mereka berhasil menemui Rizam.Lalu mereka langsung menghadang Rizam.

"Tolong berikan aku jalan!" tutur Rizam

Kemudian kelima orang tersebut langsung turun dan mendekati Rizam.Ketika mereka berlima ingin melemparkan pukulan kepada Rizam,lalu dengan cepatnya Rizam menangkis tangan mereka semua.

Perkelahian pun langsung terjadi dan ditempat tersebut sangat sepi sekali.Dikarenakan sebelumnya Rizam sudah berkelahi dengan Zevin sehingga sekarang dia sudah tak kuat lagi untuk berkelahi.

Tiba - tiba Rizam pun langsung pingsan,lalu kelima orang tersebut langsung memukuli Rizam hingga babak belur.Setelah itu,kelima orang tersebut langsung membawa Rizam ke semak - semak bersama dengan motornya.

Setelah itu,salah satu dari mereka langsung menghubungi Zevin

"Perintah tuan telah kami laksanakan"

"Kerja bagus"

Setelah itu,mereka berlima langsung pergi meninggalkan Rizam.Saat beberapa jam kemudian,Narina dan Nadia merasa khawatir karena Kakaknya belum pulang ke rumah.Lalu Narina langsung berbicara,

"Bagaimana ini?Kakak belum juga pulang ke rumah"

"Coba deh kamu hubungi Kak Nafsya!"

"Aku tak memiliki nomornya"

"Tunggu sebentar!aku akan meminta nomornya ke Kak Narita"

Lalu Nadia langsung mengirimkan pesan melalui Whatsapp kepada Narita.Tak lama kemudian,Narita langsung memberikan kontaknya Nafsya.

"Nah aku mendapatkan nomornya"

"Yasudah cepat telepon Kak Nafsyanya!"

Kemudian Nadia langsung menelpon Nafsya melalui Whatsapp.Nafsya pun langsung terkejut mendapatkan panggilan dari nomor asing tetapi setelah dia melihat Profil nomornya.Dia langsung mengenali bahwa itu adalah salah satu adiknya Rizam.

Lalu dia langsung mengangkatnya dan bertanya,

"Ada apa Dek?"

"Kak... Apakah Kak Rizam masih bersama dengan Kakak?"

"Tidak,dia langsung pulang setelah mengantarkanku sampai rumah"

Lalu Narina dan Nadia yang mendengarnya pun langsung terkejut,kemudian Nafsya langsung berbicara

"Memangnya kenapa,Dek?"

"Kak Rizam sudah berjam - jam belum juga pulang ke rumah"

Mendengar hal tersebut lalu Nafsya langsung berbicara,

"Kalian tetap saja berada dirumah,biarkan Kakak mencari Rizam"

"Oke Kak"

Lalu Nafsya langsung bersiap - siap kemudian dia langsung mengajak supir pribadinya yang baru saja bekerja beberapa hari ini untuk mencari Rizam dengan menggunakan motor milik supir pribadinya.

Kemudian supirnya tersebut langsung membawa Nafsya untuk melihat - lihat ke sekitar jalan.Lalu Nafsya mencoba menghubungi Rizam,dan tepat sekali mereka sedang berada

下一章