Setelah memasukan beberapa barang bawaannya di bagasi belakang mobil milik sang kakak, kini Davine segera mengambil posisi dan duduk tepat di sebelah lelaki itu. Ia tak ingin menunda keberangkatan itu lebih lama lagi, kekhawatirannya pada sang ibu tak bisa ia bendung lagi.
"Kita pergi sekarang?" tukas Malvine.
"Ya, aku tak ingin membuang waktu lebih lama lagi!" jawab Davine, ia memalingkan pandangannya keluar kaca jendela mobil mewah itu.
Perjalanan menuju perbatasan kota itu tak memiliki kendala, hampir setiap ruas jalan di kota itu tampak senggang, tak banyak kendaraan yang terlihat berlalu-lalang, sedangkan kendaraan umum seperti bus, taksi, dan sebagainya saat itu masih diberhentikan operasinya oleh pihak Pemerintah kota tersebut.
Malvine melajukan mobilnya dengan cukup kencang, keadaan sepi di jalan kota itu membuatnya dengan leluasa untuk memacu kendaraannya tanpa adanya kendala apa pun.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者