Davine menatap Lissa, wanita itu tampak ketakutan, sedang tangannya yang terbalut sarung tangan medis itu kini dipenuhi oleh darah. Mata wanita itu tampak bergelimang air mata. Tepat di hadapannya ada seorang anak yang tampak tak sadarkan diri terbaring tak berdaya di atas ranjang medis. Lissa, tampaknya ia harus melakukan sesuatu yang tidak ia inginkan.
Davine berdiri beberapa meter jauhnya dari Lissa, ia ingin sekali menghampiri wanita itu dan memeluknya, ia tahu jika saat itu Lissa sedang menghadapi sesuatu yang sangat berat.
Davine kini mulai melangkahkan kakinya untuk mendekati Lissa, namun di luar dugaan, bukannya memeluk lembut tubuh wanita itu, Davine malah menodongkan handgun miliknya ke arah Lissa, ia memaki kasar, namun tak dapat mengerti apa yang sedang ia ucapkan, bibirnya bergerak namun suaranya tak terdengar sedikit pun.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者