You Must Die 3 Part 17

Keesokan harinya aku memutuskan untuk kembali ke sekolah. Revalia menyambut kedatanganku. Tumben sekali dia datang pagi seperti ini, biasanya aku yang lebih dulu datang.

"Kemarin kamu habis jalan-jalan bersama Veno?" tanyanya. Aku hanya menganggukkan kepala sembari berjalan ke arah tempat dudukku.

"Kemana?" tanyanya lagi.

"Dufan," jawabku singkat.

Tidak lama dari itu, Veno datang sembari berkata, "Sayang. Aku tadi jemput kamu ke rumah."

"Apa? Sayang? Kalian pacaran?" Revalia bertanya dengan nada suara yang terdengar terkejut.

Aku hanya diam saja tak mau membalasnya, sementara Veno dengan semangat bercerita jika dia sudah menembak aku tadi malam sehabis kami pulang berjalan-jalan dari Dufan. Revalia begitu senang mendengarnya. Ia mengatakan selamat kepadaku dan ku balas dengan satu senyuman masam. Sesungguhnya aku tidak terlalu senang saat dia terlihat senang dengan hubunganku bersama Veno. Justru aku sangat kesal, terlebih apa yang telah mereka lakukan kepadaku.