webnovel

ASISTEN BOS CANTIK

现实
連載 · 109K 流覽
  • 60 章
    內容
  • 評分
  • NO.200+
    鼎力相助
摘要

Baca novel Asisten Bos Cantik, bab terbaru Asisten Bos Cantik Reza Qiao memiliki niat baik untuk menolong bos cantik, tapi bos cantiknya malah ingin membunuhnya. Kenapa seperti itu? Karena dia salah tempat saat menolongnya. Memangnya dimana? Di atas ranjang !

Chapter 1Bab 1 Jeritan dari Dalam Mobil BMW

Malam telah tiba, dan malam hari di kota Qing pun terlihat ramai.

Sebuah bar yang terletak di pinggiran sungai, di sudut bar itu terlihat seorang pemuda tampan dengan tubuh ramping yang mengenakan baju kanvas usang dan duduk sendirian di tepi meja, tangannya pun sedang memegang segelas anggur merah, lalu pemuda itu sambil minumnya sambil mendengarkan alunan lagu yang masuk ke dalam telinganya, sembari melihat kelap-kelip lampu disko yang menari.

Hei, selama 20 tahun sudah hidup dan berdiam diri di pulau, ternyata kehidupan dunia luar pun benar-benar sangat mengesankan dan sangat berwarna, Reza Qiao pun mengehela napasnya.

Sorot mata Reza pun tertuju pada seorang wanita cantik berbaju hitam di dekatnya.

Wanita cantik itu sepertinya lebih tua sedikit darinya, duduk sendirian disana dan tangannya memegang sebuah gelas anggur merah, raut wajahnya dingin, dan kedua matanya melihat ke arah gelas yang berada di tangannya, seperti kericuhan di sekitarnya pun tidak ada hubungannya dengannya.

Reza Qiao pun sambil minum sambil melihat ke arah wanita itu, selendang bergelombang, wajahnya begitu putih dan cantik, terlihat sangat seksi, hidungnya yang menjulang tinggi, dan lekuk tubuhnya yang semampai, gaun hitamnya itu pun menunjukkan kakinya yang panjang dan putih.

Jantung Reza Qiao pun mulai berdetak kencang, dia merasa wanita itu membawa aura yang membuat orang-orang kagum kepadanya, penampilannya yang dingin dan angkuh membuat dia seakan-akan terlihat anggun.

Reza sambil mengaguminya sambil melihat ke sekitarnya, dan dengan tidak sengaja dia melihat seorang pria dengan rambut pomadenya dan riasan yang sangat mencolok dari ruang pribadi lantai dua, sedang melihat wanita itu dengan tatapan genit, lalu kemudian pria itu memangil seseorang dan membisikkan sesuatu ke telinganya.

Tidak lama kemudian, manajer bar pun mengambil baki dan berjalan ke depan wanita cantik berbaju hitam itu, dengan sopan berkata: "Selamat malam nona, ini adalah minuman mewah gratis yang disiapkan untuk tamu, penghilang rasa mabuk."

Rini Liu memang telah minum banyak bir, dan kebetulan dia pun terasa haus, setelah berterima kasih, dia pun mengambil minuman itu dan meminumnya.

Manajer bar pun pergi sambil menganggukkan kepala ke arah lantai atas.

Reza Qiao melihatnya dan mengedipkan matanya.

Rini Liu, CEO perusahaan Foursea, hari ini perasaannya sangat tidak baik, beberapa hari yang lalu dia menjadi korban penculikan, saat ini pun dia belum bersemangat sepenuhnya, dan sore tadi dia juga menerima telepon dari ibu angkatnya.

"Rini, Albert sebentar lagi sudah mau keluar, urusan kalian sudah seharusnya dilaksanakan." Membayangkan telepon dari ibu angkatnya, dengan permintaan yang tidak bisa dibantah, hati Rini Liu pun gemetaran.

Setelah selesai minum, Rini Liu pun mengehela napasnya, matanya perlahan-lahan terlihat mengatup, dan kemudian dia pun merasakan cahaya-cahaya di sekelilingnya mulai berkunang-kunang.

Melihat Reza Qiao yang matanya seperti sudah ingin keluar, Rini Liu pun menaikkan alisnya dan melotot ke arahnya.

Reza tersenyum tipis, wanita itu menaikkan alis dan menatapnya, pasti karena dia sangat tampan.

Perasaan Reza Qiao hari ini pun lumayan baik, siang tadi baru saja mendapatkan SIM, dan di sore hari malah mendapatkan pekerjaan di perusahaan Foursea.

Tidak lama kemudian Rini Liu pun tiba-tiba merasakan dari dalam tubuhnya sangat panas, seluruh tubuhnya pun gatal, dia merasa risih dan tidak berhenti menggerakkan badannya, wajahnya seperti sedang kesulitan.

Loh, kenapa wanita cantik itu tiba-tiba bergerak seperti itu? Reza Qiao kemudian berdiri dan berjalan ke arahnya: "Nona, kamu kenapa?"

Rini Liu tidak berkata apapun, tubuhnya pun bergerak semakin liar.

Melihat wanita itu yang seperti sangat kesusahan, Reza Qiao pun melihat pria yang di lantai dua itu sedang kesenangan, dan akhirnya dia pun mengerti.

Bangsat, pria itu bukanlah orang yang baik.

Sekarang yang paling penting adalah menolong wanita ini, Reza Qiao pun memapah Rini Liu dan keluar dari bar.

Reza Qiao membawa wanita itu dan memanggil taksi, dari dalam bar pun terlihat beberapa orang yang keluar, setelah melihat di sekitar tidak ada orang, dia pun segera masuk ke dalam taksi.

Di dalam perjalanan, Reza Qiao bertanya di manakah tempat tinggal wanita itu, tetapi wanita yang sedang dalam keadaan mabuk pun tidak dapat mengatakannya dengan jelas, sehingga Reza Qiao pun menyuruh taksi itu untuk pergi ke sebuah hotel kecil, setelah memesan kamar, dia pun menggendong wanita itu ke dalam.

Dia meletakkan wanita itu di atas ranjang dan kemudian melepaskan pakaiannya, Reza Qiao pun sangat terkejut, kenapa di tubuhnya yang putih dan mulus ini terdapat bekas-bekas merah.

Reza Qiao pernah mendengar dari gurunya, bahwa ini adalah gejala keracunan kaki seribu hitam yang sudah lama beredar di masyarakat luas, racun ini sangat luar biasa, jika dibiarkan, maka dengan cepat dia akan kehabisan napas dan mati.

Satu-satunya cara untuk menyelamatkannya adalah mengeluarkan habis seluruh racun di tubuhnya.

Melihat wanita itu sudah kesulitan seperti belut di atas ranjang, membuat Reza Qiao pun semakin yakin, jika dia tidak membantunya, maka wanita itu akan mati.

Jika wanita begini cantik mati, pasti sangat kasihan sekali, Reza Qiao pun menaikkan alisnya.

"Cantik, kakak akan bantu mengeluarkan racunmu..."

Keesokan paginya di kantor CEO perusahaan Foursea.

Rini Liu duduk di meja kantor, matanya memerah.

Dalam bayangannya dia masih mengingat semalam karena minum terlalu banyak, dia pun sedikit merasa kesakitan dan digendong keluar oleh seorang pemuda yang melihatnya dengan genit, dan hal setelah itu pun dia tidak lagi mengingatnya.

Begitu bangun pagi, dia melihat dirinya sedang berbaring di ranjang sebuah hotel, tubuhnya telanjang, dan pemuda itu pun juga sudah menghilang.

Seketika Rini Liu mengerti apa yang telah terjadi, mengingat miliknya yang begitu berharga pertama kali dirampas oleh setan itu, Rini Liu pun merasa sangat sedih dan takut, dia segera mengenakan bajunya dan secepat mungkin keluar dari hotel itu.

Rini Liu merasa sangat menyesal, dia pun mengeluarkan tisunya dan mengusap air matanya, setelah menghela napas, dia kemudian mengambil beberapa dokumen di mejanya dan melihatnya sekilas, terdiam sebentar dan melihat ke arah jam, gawat!

Hari ini dia sudah membuat janji ingin bertemu dengan walikota jam 9 pagi, karena ingin membahas proyek besar dengannya yang bernilai 4 miliaran RMB (sekitar 8 triliun rupiah), dan sekarang waktu pun sudah menunjukkan pukul 08.40, sedangkan dari perusahaan sampai ke kantor pemerintahan, biasanya memakan waktu satu jam.

Walaupun perusahaan Foursea baru berdiri dua tahun, tetapi kemajuannya sangat pesat, kehebatannya juga sudah menduduki peringkat ketiga dalam empat perusahaan terbesar di kota Qing, tetapi bagi Rini Liu yang tamatan dari universitas bisnis paling ternama di dunia, dia sama sekali belum puas, dia ingin agar perusahaan Foursea bisa menjadi perusahaan terbesar di negara Tiongkok.

Dan jika ingin mencapai semua itu, haruslah mendapatkan dukungan dari pemerintah, apalagi sekarang dia ingin bertemu dengan walikota.

Supir Rini Liu izin libur panjang karena adanya urusan keluarga.

Rini Liu pun mengambil ponselnya dan menelepon direktur pengurus transportasi, Milan, lalu berkata dengan buru-buru: "Kak Milan, segera menyiapkan mobil untukku, aku ingin keluar."

"CEO Liu, saat ini supir sedang keluar."

"Eee..."

"Dan ini ada supir yang baru saja kerja, namanya Reza Qiao..."

Kata-kata Milan belum selesai, tetapi sudah dipotong oleh Rini Liu: "Suruh Reza Qiao untuk segera tunggu aku di mobil."

Setelah berkata seperti itu, dia pun dengan buru-buru turun ke bawah dan segera memasuki BMW-nya, setelah membuka pintu mobil, tanpa melihat supir itu, berkata: "Cepat, pergi ke kantor walikota."

"Baiklah." Mobil BMW itu pun jalan.

Rini Liu merasa suara ini seperti dia kenali, dia pun melihat sekilas ke arah supir, sedangkan tatapan Reza Qiao masih melihat ke arah jalan.

"Ahh..." mobil BMW yang sedang jalan itu pun tiba-tiba terdengar jeritan yang melengking dari dalam mobil...

你也許也喜歡
目錄
1