Flashback bagian 2 #3

Setelah sampai di hadapannya, bukannya aku yang meninju dia justru akulah yang terkena tinjuannya. Aku sempat terhuyung ke belakang dan terjatuh berulang kali. Namun aku terus berusaha agar bisa menghajar wajahnya yang menyebalkan itu. Tanganku sudah gatal dan rasanya sangat tidak tahan.

"Masih saja berani mendekatiku!"

DOR!

Darah kembali keluar cukup banyak dari perutku. Aku tak akan menyerah. Aku tidak mau menjadi manusia lemah lagi, aku tidak ingin merasakan rasanya disakiti, aku tidak mau lagi membuat hatiku hancur, dan aku tidak mau lagi merasakan bagaimana pahitnya hidupku. Aku tidak ingin lagi masuk ke dalam lubang yang sama. Aku harus membalaskan dendamku demi Ray, aku harus membalaskan dendamku juga, aku harus melakukan sesuatu demi Ray. Mungkin, hanya cara itu yang bisa membuatnya lengah. Aku tidak bisa seperti ini terus. Aku harus melakukannya.

"AAARGGHHHH …," teriakku dan kembali berlari mendekatinya.

"Sialan! Kau keras kepala sekali!"

DOR!

CCCRRASSHHH