Keesokan harinya.
Pagi Siji yang biasanya tenang, kini dihebohkan oleh papa dan adiknya yang tiba-tiba masuk ke kamar dan membuka gorden kamarnya.
Siji yang tertidur pulas, langsung terganggu saat sinar matahari pagi masuk melalui jendela kaca berukuran sedang, di sisi Selatan kamarnya. Siji langsung menutupi wajah menggunakan selimut.
"Ini masih liburan, Yuyu! Aku masih mengantuk dan tidak punya rencana untuk keluar rumah. Jadi, biarkan aku tidur seharian ini! Semalam nggak bisa tidur gara-gara papa!" racau Siji dengan mata masih terpejam, di balik selimut yang menutupi seluruh wajah.
Tuan Yudha mengembuskan napas kasar melihat tingkah anak sulungnya itu. Pantas saja pemuda itu sakit-sakitan, terpapar sinar matahari saja sangat jarang.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者