Jalanan makin ramai, lalu lalang melakukan aktivitas, Namun sepi di hati Ridho. Kosong, ia merasa sendiri saat ini. Ridho menghela napas berat, berusaha konsentrasi menyetir menuju Toko Mebelnya.
Sampai di Toko Mebel, ia langsung masuk ke dalam. Ternyata sudah di bersihkan oleh mereka berdua
Budi dan Arif sempet heran, bosnya berangkat ke Toko tepat waktu. Padahal kemaren ada yang mengaku pacar istrinya. Budi miris membayangkan itu. Walau terlihat Bosnya wajahnya tak bergairah, ada mendung di wajahnya.
Ridho duduk di belakang meja, ia mengeluarkan catatan pemasukan. Namun ia teringat akan janji pada Rania akan mengirimi uang untuk Kinara. Ia mengambil ponsel di sakunya. Lalu membuka aplikasi M-bangkingnya. Transfer uang ke ATM Rania. Itu bentuk tanggung jawab dirinya untuk Kinara.
"Rania, aku udah transfer buat Kinara." Send ke nomer Rania.
Semenit kemudian, aku membalas pesan dari Ridho.
"Iya Mas, makasih."
Balas ke nomer Ridho.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者