Adzan maghrib berkumandang, Kinara masih dalam gendongan Ridho. Tangisnya melemah setelah aku bilang kasih susu. Dia saat ini terdiam, hanya suara sesengukan dari mulut Kinara. Ridho menatapku tajam, saat aku masih di sini. Dari tatapannya dia ingin mengusir ku.
Gimana dia mengusirku anakku masih dalam gendongannya?
"Kenapa kamu masih di sini? Kinara sudah diam di gendonganku!"
Aku mengusap wajahku kasar. Marah dan emosi mengalir kepalaku. Ingin rasanya aku remes wajah Ridho. Tapi ku tahan. Ada Kinara dalam gendongannya.
"Nggak, aku nggak akan pulang tanpa Kinara!"
Kinara langsung terbangun mendengar suara keras.
"Huaaa... "
"Astaghfirullah... Maafkan Mama Nak,"
Merasa bersalah mendengar tangisan Kinara.
"Dengarkan dia nangis mendengar suara kamu! mending kamu pulang saja, aku capek nenangin Kinara terus!" Ridho mengusirku.
Tapi aku tak bergeming. Nggak akan pulang tanpa Kinara. Aku tak bisa tidur tenang tanpa dia.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者