Siang itu Doni sedang menunggu Ardhan di Cafenya. Doni sudah mengetahui permasalahan Ardhan dan Anaya melalui istrinya.
Semenjak menikah dengan Dina, Doni merasa belum pernah mengalami pertengkaran yang menjadi serumit Ardhan dan Anaya. Dan Doni bersyukur akan hal itu. Dirinya juga tak ingin mengalami pertengkaran seperti yang dialami sahabatnya.
" Hai, Don. Udah lama nunggu?" tanya Ardhan sesampainya di Cafe Doni.
" Selama apapun juga gue gak bakal bosen nunggu. Lagian ini di Cafe gue. Dan lagi yang aku tunggu adalah sahabat gue sendiri," ucap Doni menampilkan senyum pada Ardhan.
Ardhan membalas dengan senyum kecut. Sangat terlihat dari raut wajahnya yang begitu sangat lelah. Mungkin Ardhan kurang tidur.
" Capek banget kayaknya lo? Begadang lo?" tanya Doni. Ardhan menarik nafas panjang lalu bersandar pada sofa yang ia duduki bersama Doni dengan memejamkan mata.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者