BAB 162.   Vino  

Sedikit saja adiknya itu menghilang, tak ada kabar, telponnya tak bisa dihubungi. Vino sudah curiga berat kepada sang adik. Vino mencoba menelpon papanya, papanya sibuk di tempat gym.

"Halo vin? Kenapa?" tanya papa klara kepada Vino, anak pertamanya itu.

Sementara Vino, dari bandara langsung ke rumah. Harusnya klara ada di rumah, dia sudah janjian dengan Vino. Tapi ketika sampai, pembantu di rumahnya bilang kalau Klara sudah keluar pagi-pagi sekali, entah kenapa ada apa dan mau kemana. Klara tak mengatakan apapun kepada pembantunya. Pembatunya juga takut mau bertanya.

Klara paling tak bisa kalau dikekang. Dia bisa ngamuk...

"Klarara di sana gak pa?" tanya Vino balik kepada sang papa.

"Enggak. Tadi masih di rumah kok. Di kamar."