Kita Harus Nekat

"Kenapa kamu make hitam-hitam begitu, Gin? Kamu habis melayat ya?"

Mia mewakili Luna bertanya. Kedua gadis itu sama-sama heran melihat tampilan teman mereka itu saat menampakkan diri di food court. Kemeja, celana, sepatu, serta tentu saja rambutnya senada berwarna hitam semua.

"Enggak kok." Pria itu menjawab dengan ringan. Lalu mendudukkan tubuhnya di salah satu kursi yang tersedia. "Lagi pengen make ini aja. Kebetulan pakaianku yang lain sedang di laundry semua."

"Oh ya?"

Baik Luna dan Mia tampak tak memedulikan lagi hal itu walau merasa masih sedikit janggal dengan penjelasannya itu.

"Oh ya, kamu udah makan belum? Kamu pesan aja apapun yang kamu mau, hari ini aku yang traktir," kata Mia sambil kembali mengajaknya bicara.

"Hm… oke. Kudengar memang ada yang bakal menikah baru-baru ini. Makau dah selayaknya dong, dia yang traktir," kata Gino sambil bercanda. Dia kemudian mengangkat tangannya untuk memanggil pelayan yang ada di sekitar sana dan membawakan pesanannya.