BAB 37

Aldous tidak perlu didesak. Dia tidak pernah meniduri orang seperti ini: seolah-olah dia membutuhkannya dalam darahnya, seolah-olah dia akan mati jika dia tidak memasukkan penisnya cukup dalam ke dalam Harley, seolah-olah untuk itulah dia hidup. Mereka berdua mengerang, suara penisnya yang licin bergerak masuk dan keluar dari lubang Harley satu-satunya suara lain di ruangan itu. Seks terasa sangat kotor dalam arti kata yang terbaik.

Tak lama kemudian, Harley terisak, membungkuk di bawahnya dan menggumamkan sesuatu yang tidak jelas sesuatu yang bahkan tidak terdengar seperti bahasa Inggris.

"Bahasa Inggris, sayang," kata Aldous, mengisap ciuman lapar ke leher pucat Harley saat dia memukulnya.

"Silakan masuk ke dalamku," gumam Harley, memutar pinggulnya untuk memenuhi dorongan Aldous. "Ingin kau masuk ke dalamku."