"Lo yang namanya Naca?"
Reflek, aku, Bambang, dan juga Naca, langsung menoleh ke arah pintu kelas Naca.
Seorang pria berseragam SMA, berdiri di ambang pintu.
"Ada perlu apa lo sama gue?" ketus Naca.
Pria itu tersenyum miring, lalu bersiul dengan kencang. Tak lama setelahnya, segerombolan pria lainnya datang, dan memenuhi kelas sekarang.
Matilah kami.
But, wait!
Tato itu!
Mereka Blackstone?
Bambang pernah memberitahuku sebelumnya tentang tato bungaawar warna hitam yang berada di leher setiap anggota Blackstone.
"Ada perlu apa kalian?" seru Bambang lantang.
"Lo anak Merpati? Ah, jadi lo yang namanya Gepeng? Kebetulan, kita bisa habisin lo berdua sekaligus!" celetuk salah satu di antaranya.
Mendengar hal itu, Naca, dan Bambang saling melemparkan pandangannya satu sama lain.
Naca pun melepaskan tasnya, ia lalu membuangnya asal di lantai. Tangannya mengepal kuat dengan rahang yang terkatup rapat di wajah tirusnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者