webnovel

 Elena vs Sasuke & Naruto

Elena mulai mengambil kuda-kuda dan langsung menghentakkan kakinya. Dia tidak serius dalam melakukan penyerangan, sehingga hanya menggunakan Myokinesis dan peningkatan kekuatan menggunakan chakra.

Sasuke yang melihat Elena melesat padanya menyilangkan tangannya dan bersiap atas dampak serangan yang akan datang padanya. Dia tidak merasa tidak akan cepat dan memilih untuk menangkis sebagai tindakan yang dirasanya paling tepat.

*Bam!*

Elena memberikan pukulan tepat di tengah-tengah tangan Sasuke yang menyilang.

*Srt!*

Sasuke terdorong mundur beberapa meter sebelum dia menghentikan tubuhnya menggunakan kakinya yang menyeret tanah.

*Sis!* *Bang!*

Elena melanjutkan dengan menyelinap ke belakang Sasuke menggunakan Shunshin, dan memberikan pukulan dengan lempengan energi yang menambah daya dorong Elena.

Lempengan energi tersebut berwarna biru muda dengan garis-garis biru tua yang bergerak memutari intinya. Efek dari serangan ini dapat menambah daya dorongan pada suatu serangan ketikan mengenai objek.

"Arkh!" Sasuke terdorong belasan meter ke depan sebelum dia terjatuh karena kehilangan keseimbangannya.

"Apa hanya itu? Mungkin aku terlalu berekspektasi terlalu tinggi pada seorang Uchiha." Elena memasang senyum mengejek pada Sasuke.

"Tch!" Sasuke menggertakan giginya sebagai tanggapan tidak senang pada kata-kata Elena.

Jika dia kalah pada Kakashi maka dia tidak akan terlalu keberatan karena setidaknya lebih ahli dari dirinya. Namun Elena yang bisa memberikan perlawanan satu sisi benar-benar membuatnya merasa tidak berguna dan sangat lemah dalam suatu pertarungan.

*Tap!*

"Sebaiknya kamu pensiun saja menjadi seorang ninja. Yah, dari pada mati di tengah misi dan membuat Klan Uchiha punah, lebih baik kalau kamu mulai membentuk Harem dan melestarikan Klan Uchiha." Elena melesat ke Sasuke dari depan dan dalam satu garis lurus. Benar-benar cara maju tanpa strategi dan mengharapkan konfrontasi langsung.

'Tidak! Pokoknya aku tidak ingin kalau Sasuke-kun membentuk Harem! Hanya aku satu-satunya milik Sasuke!' teriakan dalam benak Sakura ketika mendengar itu.

Yang dikatakan Elene ada benarnya, sih. Jumlah Klan Uchiha saat ini sangat sedikit, hanya ada tiga orang yang masih bertahan. Jadi membentuk Harem dan memiliki banyak keturunan merupakan salah satu cara paling efektif untuk menambah jumlah mereka, 'kan?

*Wung!*

Tangan kanan Elena memancarkan cahaya kebiruan ketika dia melayang pada Sasuke. Energi dalam intensitas yang padat terkumpul padanya, dan dapat memberikan dampak yang tidak main-main kalau sampai mengenai Sasuke.

'Kamu yakin akan menggunakan serangan sekuat itu? Dia bisa mati, lho,' kata Kurama.

'Tenang saja. Sebagai cenayang, aku sudah membuat perhitungan cepat kalau serangan ini hanya akan membuat patah tulang. Dalam kemungkinan terburuk, dia hanya akan sekarat dan koma.'

'Terserah kau saja.'

*Wush!*

Bilah angin tiba-tiba muncul dan melesat ke arah Elena.

"Hmm?" Menyadari hal itu, Elena langsung menghentakkan kakinya, kemudian melompat mundur beberapa puluh sentimeter sebelum bilah angin mengenai dirinya.

Elena menengok pada asal bilah angin itu dan terlihat bahwa Naruto sudah terbebas dari ikatannya. Naruto memiliki raut muka yang benar-benar serius karena dia merasa tidak bisa main-main saat melawan kakak perempuannya itu. Dia memperhitungkan jarak kekuatan antara mereka, yang mana Naruto gagal dalam mengambil lonceng Kakashi, sedangkan kakaknya itu berhasil melakukannya.

"Hou, kamu ingin melawan kakakmu ini, ya, Naruto? Apa kamu berpikir akan bisa menang saat melawanku?" tanya Elena sambil membuat seringai.

"Bisa atau tidak itu urusan nanti saja. Yang lebih penting adalah berusaha mengalahkanmu!" Naruto membuat kuda-kuda dengan tangan kiri menapak yang diluruskan pada Elena dan kepalan tangan kanan yang diangkatnya setinggi kepala.

Sasuke menengok pada Sakura dan bertanya, "Mengapa kamu melepaskan ikatan Naruto?"

"Ma-Maafkan aku Sasuke-kun. Tapi, aku merasa kita berdua saja tidak akan bisa mengalahkannya," kata Sakura dengan sedikit bergetar.

'Dasar! Padahal kalau Naruto tetap terikat dan kalah merebut lonceng Sensei, aku bisa menjadi tim hanya berdua dengan Sasuke! Kalau bukan karena gadis ini, aku pasti akan membuat Naruto tetap menderita!' dalam benak Sakura.

"Ya, baguslah. Aku sendiri juga merasa tidak mungkin menang kalau harus melawannya sendirian!" kata Sasuke sambil kembali menunjukkan perhatiannya pada Elena.

"Jangan menjadi beban, Sasuke. Kakak perempuanku itu sangat kuat, lho." Naruto mengarahkan fokusnya pada Elena.

"Kalian ingin bertarung atau hanya bercakap-cakap?" Elena dengan santai mengarahkan kedua telapak tangan kosongnya pada mereka berdua.

*Wush!*

Naruto langsung melesat pada Elena menggunakan chakra angin yang menyelimuti tubuhnya, sehingga gerakannya menjadi jauh lebih cepat dari pada orang normal. Angin berhembus dan terbelah ketika Naruto sedang bergerak menuju tempat Elena.

*Sis!* *Sis!*

Kemudian, dia melanjutkan dengan memberikan dua pukulan yang mengincar kepala lalu pada jantung Elena. Tapak tangan Naruto yang diselimuti angin, memberikan dorongan lebih pada apa yang disentuhnya.

Dua bagian yang diincar Naruto adalah titik lemah manusia, kelihatanya dia sama sekali tidak bisa main-main saar melawan kakaknya.

*Grab!* *Grab!*

Elena menangkap masing-masing dari tangan Naruto menggunakan masing-masing tangannya, kemudian dia mengatakan, "Serangan yang bagus. Sepertinya kamu sudah mulai serius, ya, Naruto. Tapi itu masih jauh dari kata cukup cepat, lho!"

Kedua telapak tangan Elena tampak normal, yang berarti dia sama sekali tidak menggunakan penguatan apapun dalam usahanya.

"Tch!" Naruto merasa tidak senang, lebih tepatnya terkejut dengan Elena yang bisa menangkap serangannya dengan sangat terlalu mudah. Setidaknya, dia berharap kakaknya itu akan menggunakan Jutsu atau menghindar.

*Bom!*

"Katon: Gokyakku no Jutsu!" Sasuke menembakkan bola api berukuran besar pada Naruto dan Elena.

*Tap!* *Tap!*

Elena dan Naruto melompat di waktu yang hampir bersamaan untuk menghindari bola api.

Bola api besar itu hanya melintas di antara nereka berdua dan saling menutupi pandangan di antara keduanya. Jika Elena tidak memakai Penerawangan, dia tidak akan tahu apa yang sedang dilakukan Naruto dan apa rencana yang dimilikinya.

*Wush!* *Wush!*

Naruto menapakkan tangannya dan memukul angin. Angin di depan Naruto meluncur menembus ke dalam bola api, membuat bola api dalam ukuran yang lebih kecil, kemudian bola api itu terus maju mencoba melesat menuju Elena.

"Memanfaatkan bola api yang meleset untuk membuat seranganmu menjadi lebih kuat, ya. Harus aku akui bahwa itu adalah suatu strategi yang cukup bagus," ucap Elena sambil memperhatikan bola api yang menuju padanya.

Elena hanya menatap kedua bola api itu dan menggunakan Aerokinesis untuk meniupnya. Dalam sekejap mata, kedua bola api langsung padam dan angin dari Naruto lenyap tanpa bisa memberikan dampak serangan pada Elena.

*Sis!* *Sis!* *Sis!*

Belum sampai Elena mendarat ke tanah, beberapa shuriken telah dilesatkan padanya. Tidak perlu di tanya lagi kalau Shuriken-shuriken itu berasal dari Sasuke yang telah menunggu kesempatan untuk memberikan pukulan pada Elena.

下一章