webnovel

Akhir Ujian Kakashi

Ujian lonceng dari Kakashi telah berakhir pada saat siang hari. Sampai saat itu juga, Naruto terus-menerus menembakkan sabit angin ke segala arah yang membuat Sasuke dan Sakura tidak bisa masuk ke dalam pertarungan. Elena? Dia diam saja sambil minum segelas coklat panas miliknya dengan Kakashi yang bersembunyi di bawah tanah barriernya.

Karena Kakashi yang tidak muncul, Naruto tidak mendapatkan kesempatan untuk mengambil lonceng tersebut. Lagi pula, ujian dari Kakashi adalah mengambil lonceng tersebut sebelum bel makan siang, yang berarti dia bisa memenangkan pertarungan hanya dengan bersembunyi. Tentunya ini terlalu berat untuk ninja yang baru saja lulus dari akademi, namun perlu diingat jika ini adalah 4 vs 1, walau Elena dan Naruto main solo kemudian Sasuke dan Sakura AFK (Away From Keyboard).

"Yah, sayang sekali kalian bertiga gagal melakukan ujian dariku, jadi aku terpaksa mengembalikan kalian ke akademi ninja," kata Kakashi sambil menunjukkan senyuman di balik topengnya di hadapan mereka bertiga.

"Hah … hah … hah … hah … hah …." Naruto yang kelelahan karena menggunakan jutsu bertubi-tubi sedikit berjongkok dengan napas yang terengah-engah.

Dia memang memiliki banyak sekali cadangan chakra yang membuatnya dapat membuat puluhan kagebunshin dan masih dapat bergerak, namun dalam serangannya ini ia menggunakan lebih banyak chakra untuk memperkuat dan mempercepat jutsunya agar memberikan luka yang lebih dalam. Bukannya dia ingin membunuh Kakashi, hanya saja Naruto merasa harus serius mengingat Kakashi lebih profesional sebagai seorang ninja.

'Dia menggunakan jutsu sebanyak itu dan masih bisa berdiri. Apa-apaan jumlah chakranya itu,' bati Sasuke sambil melirik pada Naruto.

'Dasar Naruto! Kalau kamu tidak memakai serangan membabi-buta seperti itu, aku dan Sasuke pasti bisa mengalahkan orang ini!' teriak Sakura dalam benaknya.

*Sruput!*

Elena dengan santai dan acuh menyeruput coklat panas dan duduk di bangku yang sebelumnya dia siapkan. Masalah ceramah Kakashi menceramahi ketiganya bukan urusannya sehingga dia memilih untuk menjadi orang luar yang benar-benar tidak terlibat dengan masalah ini. Dia memang telah tahu tujuan utama dari tes ini, tetapi dia merasa belum saatnya untuk memberitahu mereka akan hal ini.

Masalahnya ini adalah tes yang menguji sikap mereka sebagai seorang ninja di masa depan. Jika dia memberikan bocorannya pada mereka sekarang, maka di masa mendatang ketiganya tidak akan bisa mandiri dan terlalu bergantung padanya, terutama Naruto.

Tidak seperti di anime aslinya, di mana Naruto tumbuh dan berkembang sendirian, saat ini terlalu bergantung pada Elena dalam mengambil tindakan. Eksistensi Elena dalam dunia ini sangat mempengaruhi Naruto sebagai kakak perempuan, sehingga memiliki sikap yang lebih lunak dibandingkan aslinya.

'Sebagai cenayang, kamu pasti sudah tahu bagaimana cara untuk lulus dari tes ini, 'kan, Elena?'

'Tentu, kau pikir aku siapa. Apa menurutmu 3 orang ninja amatir yang baru saja lulus dapat mengalahkan seorang jōnin elite yang pernah masuk ke Anbu?'

'Apa kamu tidak ingin membantu adikmu? Tampaknya dia sangat serius untuk menjadi seorang ninja.'

Elena mengarahkan matanya pada Naruto sementara dia sedang minum coklat dari cangkirnya. Terlihat Naruto menggertakan giginya dan merasa menyesal karena gagal dalam ujian kali ini. Bila dia mendapatkan kesempatan lagi, dia akan berusaha lebih keras dan menargetkan keberhasilan.

'Hmm, benar-benar adik yang tidak mengikuti jejak kakaknya, ya. Padahal aku ingin hidup santai menjadi seorang penulis, kenapa dia malah ingin menjadi seorang ninja. Padahal, menjadi ninja itu penuh dengan ancaman, 'kan?' Elena mengalihkan pandangannya ke arah lain merasa urusan mereka bertiga tidak akan terlalu seru.

'Setiap orang memiliki persepsi yang berbeda terhadap sesuatu. Mungkin adikmu memandang ninja adalah sesuatu yang keren.'

'Pendapat yang bisa diterima.'

Kembali lagi ke Kakashi dan anak didiknya. Di sana, Kakashi sedang memberikan beberapa ceramah pada mereka bertiga yang telah gagal mengambil loncengnya. Yah, sebenarnya hanya Naruto yang maju, tapi Sasuke dan Sakura juga masuk di dalamnya.

"Aku akan memberikan satu kesempatan lagi, tapi kali ini aku akan membuat tesnya menjadi lebih sulit dari sebelumnya. Yang ingin menantangku, silahkan saja." Kakashi berjalan ke samping, pergi ke tempat lain selesai mengatakan itu.

"Lebih sulit? Bukankah tadi kamu kalah karena bersembunyi, Kakashi-sensei!" kata Naruto dengan nada tinggi.

*Bug!* *Brak!* *Srt!*

Kakashi langsung memukul perut Naruto sampai dia menabrak sebuah batang pohon, kemudian dia mengikatkan tali pada tubuh Naruto.

'Wah, kayaknya tepat mengenai harga dirinya, tuh,' batin Elena yang melirik itu.

"Ukh, ke-kenapa kamu melakukan ini, Sensei?" rintih Naruto.

Dengan kekuatan fisiknya yang telah menurun, tubuh Naruto akan menerima kerusakan dari pukulan Kakashi. Bahkan dalam animenya, Naruto memiliki pertahanan fisik yang masih dapat dikalahkan, bukan tidak mungkin hancur.

Keuntungan dari Naruto adalah garis darahnya yang merupakan Uzumaki, yang mana memiliki daya tahan cukup kuat selain kemampuan menyegelnya. Ditambah dengan chakra Kyuubi yang memiliki kemampuan regenerasi, tubuh Naruto memiliki keuntungan dalam pertarungan jangka panjang dan stamina.

"Anggap saja itu sebagai hukuman karena bertindak seenaknya," kata Kakashi dengan dingin.

'Wah, padahal aku juga bertindak seenaknya dan sendirian, lho. Tapi dia tidak menyentuhku, tuh.' Sudut mulut Elena sedikit melengkung, membentuk sebuah senyuman kecil dan tipis.

'Itu karena kamu berhasil mendapatkan loncengnya. Selain itu kalau dia sampai menyentuhmu, maka dia adalah guru yang tidak bermoral,' respon Kurama.

Kalian tahu sendiri apa yang dimaksud Kurama, 'kan? Tentunya Kurama memiliki makna tersirat dalam kata-katanya, bukan sentuhan fisik biasa.

'Aku baru tahu kalau kamu bisa memikirkan hal-hal rusuh seperti itu, Kyuu-chan. Kupikir kamu tidak pernah memikirkan hal semacam itu karena kamu hanya merupakan makhluk tidak hidup.'

'Apa maksudmu?'

'Yah, salah satu syarat sebuah spesies dianggap sebagai makhluk hidup itu adalah mampu bereproduksi atau membuat keturunan. Tapi, aku tidak pernah mendengar satupun kisah tentang Bijuu yang sedang membuat anak.'

Author: Silahkan kalian diskusikan di kolom komentar apakah Bijuu itu makhluk hidup atau bukan, ya, guys! Soalnya, Bijuu itu diciptakan Hagoromo menggunakan chakra Juubi dan memiliki kesadaran. Kalau bukan makhluk hidup, mereka adalah gumpalan Chakra yang memiliki kesadaran sendiri, sedangkan Chakra bukanlah makhluk hidup, melainkan sebuah energi.

Contohnya saja virus. Virus itu dimasukkan ke dalam kategori makhluk hidup karena dapat berkembang biak, tapi dia memiliki kondisi tertentu untuk melakukannya. Virus juga dikategorikan makhluk tak hidup karena dia dapat dikristalkan. Silahkan buka buku biologi kalian BAB mengenai virus!

'Woy! Aku bisa berkembang biak dengan cara membelah diri! Buktinya ada aku di dalam dirimu dan aku yakin lain di dalam adikmu. Itu sudah bisa dimasukkan dalam bereproduksi.'

'Dengan kata lain, kamu mengakui kalau dirimu dan adik-adikmu adalah Amoeba. Hmm, benar-benar penjelasan yang dapat diterima dari Kyuu-sensei.' Elena menyerupat coklat panas di cangkirnya.

'Dah, lah!' Kurama memalingkan mukanya di dalam alam bawah sadar Elena.

Dia merasa tidak ada gunanya jika dia terus meladeni Elena dan hanya akan buang-buang waktunya. Menurutnya, tidur siang lebih baik dibandingkan berdebat dengan Elena yang merupakan cenayang dan dapat memojokkan argumennya.

下一章