Ipang berjalan mengendap-endap saat melewati pertigaan jalan yang tadi membuatnya bingung. Dia mulai berjalan cepat, ketika dirasa memang sudah aman. Lalu dia berlari lurus, menyusuri jalan dan berharap dia bisa menemukan jalan besar.
"Semoga saja di jalan sana aku dapat menemukan jalan besar dan meminta pertolongan pada siapa pun, aku tidak mau mati. Aku harus hidup, jangan sampai aku tidak bisa mengungkapkan kebenarannya," gumam Ipang sambil berlari menyusuri jalan yang gelap dengan pemandangan kanan dan kiri gudang kosong.
Mobil Ana berhenti di pantai kota Jakarta. Mahen melepaskan sabuk pengamannya, untuk mengajak Ana turun menikmati angin pantai. Namun Ana menghentikannya dengan memegang tangannya.
"Ayo sebaiknya kita segera turun sekarang," ajak Mahen sambil memegang gagang pintu mobil.
Ana memegang tangan Mahen. "Tunggu!" ucap Ana menatap Mahen dengan serius.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者