Semenjak kegagalan semalam, Kenzo menjadi mendiamkannya. Sepertinya dia masih sangat kesal setelah diberi harapan tinggi dan terjatuh begitu saja.
"Hei, kamu masih marah sama aku?" tanya Diva, tapi ini semua juga bukan kesalahannya.
Toh, dia juga tidak tahu jika Mama Emeli akan datang ke rumah dan mengetuk pintu kamar mereka saat mereka sedang berkegiatan, alhasil berhenti di tengah jalan.
"Nggak, aku kerja dulu." Kenzo mengecup dahi istrinya kilas mengusap kepalanya lembut sebelum pergi dari sana.
"Kamu nggak mau nganter aku ke rumah sakit dulu, hari ini aku mau ke sana, Ara ada jadwal kontrol?" tanya Diva sekali lagi, membuat Kenzo berhenti lalu menatap ke arahnya.
"Aku mau ada rapat pagi, jadi kamu nanti diantar sopir aja ya!"
Diva mendengus kesal, bukan karena Kenzo tak mau mengantarnya tapi karena Kenzo yang selalu menghindari ya.
"Kamu masih marah sama aku!" ujarnya dengan suara keras, Kenzo kembali berbalik menatap ke arahnya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者