Area lapangan basket SP ramai malam itu. Kursi-kursi lipat ditaruh melingkar, mengeilingi perapian dalam tong besi besar sebagai penghangat. Suara-suara obrolan terdengar bersaut-sautan, berbaur tawa. Aroma daging dan sayuran bakar dengan bumbu-bumbu rempah menguar, membangkitkan selera makan siapapun yang membaunya.
Acara malam itu digelar santai, sangat santai bahkan. Resmi-resminya hanya ketika Jevan, Kama, dan Klarisa memperkenalkan diri di awal. Rencana kontribusi tetap mereka sampaikan meski tak detail, dan satu rapat khusus telah disepakati untuk membahas hal-hal teknis nantinya, bersamaan dengan agenda kompetisi kepemimpinan yang tengah berjalan.
Baik Jevan, Kama, atau Klarisa nampaknya sudah nyaman berada di SP. Benar apa kata Jerry, jiwa anak-anak random itu sangat menghibur, sampai tak jarang Jevan yang biasanya selalu serius dalam pekerjaannya tertawa terbahak-bahak. Pun Kama, meskipun Ia selalu bisa menjaga imagenya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者