Angel tiba di Villa dengan wajah memberengut. Ketika dia muncul di depan pintu Sofi dan Rana, yang tadinya mau bertanya mengurungkan niatnya karena melihat mimik wajah Angel.
Di belakang Angel, Zayn dan juga Adrian datang dengan wajah yang tidak kalah menegang.
Angel langsung masuk ke dalam kamar, dan terdengar bunyi pintu dikunci dari dalam. Jelas dia tidak ingin siapa pun bertanya dan berbicara padanya.
"Apa yang terjadi?" Rana bertanya kepada dua lelaki yang baru saja tiba.
"Dia ternyata bertemu dengan seorang lelaki," jawab Zayn.
"Lalu apa masalahnya? Kenapa dia terlihat marah?" tanya Sofi, sambil berdiri karena anak balitanya merengek.
Kali ini Adrian yang menjawab. "Ya karena, dia tahu kita ikuti. Katanya dia malu kepada lelaki yang bernama Adam itu karena tahu kita mengikutinya."
"Hmm, aku rasa jika aku yang menjadi Angel pun aku akan marah."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者