{Virna, yang sabar, ya. Aku yakin, kok wanita sebaik kamu akan dapat jodoh yang baik pula}
Suara Morin membuyarkan keheranan Virna, karena ia sendiri tidak mengerti mengapa sahabatnya itu bicara seperti itu padanya.
{Amiiin, ya udah. Kamu nelpon aku cuma mau ngomong soal ini?}
Virna mengamini doa tulus Morin yang masih saja salah paham padanya. Didoakan dapat jodoh yang baik, bukankah wajib diamini? Begitu pikir Virna.
{Ya, aku kan khawatir kamu terlanjur berharap sama Pak Hanzie, secara perhatian dia itu kayak lain, tapi ternyata emang dasar pria ya, sudah punya calon pun, tetap aja perhatian sama cewek lain}
Suara Morin terdengar kesal di telinga Virna, dan mendengar ucapan Morin, Virna melirik Pangeran Jeelian yang saat itu juga tengah menatapnya.
Memang benar, pria di hadapan aku ini juga udah punya calon, tapi masih juga mengatakan cinta dan menciumku segala, menyebalkan memang....
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者