189
"Mal--lu, terhina," jawab Nyonya Hwan menghentikan aktifitasnya mencium kaki Chiraaz.
"Apa saat kamu menyuruh preman itu menyetubuhi ku. Kamu pernah berpikir perasaan ku hah?" bentak Chiraaz.
Nyonya Hwan menggelengkan kepalanya, dalam hati ia menyesali dosanya pada Chiraaz.
"Aku juga Hwan! Aku malu dan harus berbohong pada suamiku! Apa pernah kamu memikirkan itu hah? Pernahkah kamu bertanya dulu padaku, bukankah kamu sendiri yang tahu karakter suamimu. Kenapa harus aku yang kamu balas!" seru Chiraaz penuh tekanan.
"Maafkan aku Chiraaz," ucap Nyonya Hwan, suaranya terdengar parau.
"Apa kata maafmu sekarang, bisa mengembalikan rumah tangga ku dengan suami? No! Tidak akan bisa Hwan."
"Iya, aku bersalah padamu, Chiraaz."
"Beribu kata maaf yang kamu ucapkan. Tidak akan mengembalikan semuanya, Hwan. Sekarang, kita anggap saja dendam ini impas," ucap Chiraaz.
"Lantas, bagaimana dengan video itu?" Nyonya Hwan memberanikan diri bertanya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者