138
Mata Chiraaz melotot lebar, jantungnya berdebar dengan cepat. Baru saja beberapa menit lalu dirinya mengobrol dengan Molly. Sekarang, teman dekatnya itu sudah tidak bernyawa lagi. Chiraaz mengingat percakapan terakhir mereka, Molly mengatakan bahwa Chiraaz tidak mengenal Hars.
Pikiran Chiraaz semakin tidak karuan. Apakah Hars seorang pembunuh atau psikopat? Pikirnya. Chiraaz mendadak gelisah, ia sadar sudah kelepasan bicara di depan Hars. Hatinya merasa tidak tenang, karena ia orang yang terakhir bertemu dengan Molly.
Ditatapnya layar ponsel yang ia pegang sejak tadi. Di grup gosip yang ia buat bersama beberapa teman kantornya, foto Molly tersebar dengan cepat. Chiraaz menggigit jari telunjuknya, foto Molly nampak sangat menyeramkan.
"Chiraaz," panggil Kirana.
Hening, tidak ada jawaban dari Chiraaz. Sebab, ia sibuk dengan pikirannya.
"Chiraaz!" seru Kirana memanggil dengan cukup keras.
"Ah, ya, ada apa Bu?" Chiraaz tersentak lalu menyimpan ponsel ke atas meja.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者