"Amaira." Teriak Irfan yang membuatku tersadar dari lamunanku.
"Ada apa?" Tanyaku kaget.
"Lo yang kenapa, dari tadi dipanggil cuma diam aja." Ucap Dini sambil mengerutkan keningnya.
"Gue lagi memikirkan sesuatu." Ucapku sambil duduk didepan pintu masuk toko untuk menjauh dari bangkai tikus itu.
Kulihat Arkan sedang mencari sesuatu di tumpukkan kardus dan kresek bekas kosmetik.
Tak lama Arkan menemukan kresek besar dan berjalan kearah bangkai tikus itu.
Mungkin Arkan ingin membuat bangkai tikus itu, namun segera aku cegah.
"Biarkan bangkai tikus itu disitu." Ucapku sambil memandang kearah kardus yang berisi bangkai tikus.
Semua mata memandang kearah ku, mungkin heran dengan apa yang aku lakukan.
Karena awalnya aku merasa ketakutan, tapi sekarang aku justru mencegah Arkan membuang bangkai tikus itu.
"Memangnya mau lo apain bangkai tikus itu, Ra?" Tanya Dini yang terlihat penuh keheranan.
"Mau gue masak." Jawabku sekenanya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者