Kedua mata Rader menyala biru dengan tudung api yang menyala membara.
Hanya dalam hitungan detik, Rader mencekik Wedden dengan erat membuat Seredon ketakutan dan perlahan mundur hingga menempel pada dinding.
"Aku sudah memperingatkanmu untuk jangan terlalu dekat denganku! Tapi kau mengabaikannya! Kau harus mengandalkan dirimu sendiri, kenapa kau selalu membutuhkan bantuanku!!" Rader menguatkan cengkeramannya hingga Wedden kesulitan untuk bernapas.
Seredon yang panik, segera saja menyiram Rader dengan air pada ember yang menampung air bocor.
Hanya memadamkan api Rader untuk sesaat, namun api yang menyelimuti anak Kimanh itu kembali menyala dan menjadi semakin besar.
"Kau harus mati!" Api pelindung Rader semakin membara. Wedden bahkan seperti dibakar secara sadar karena cengkeraman tangan Rader yang menyala api.
Wedden tidak dapat bergerak, dia bahkan tidak dapat lagi berkata-kata.
"Eks-teca-fo-ti-me." Wedden melafalkannya dengan terbata.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者