webnovel

Sarapan

"Nih minum susunya, gak usah bilang kenyang. Tadi aja di kamar cacing di perut kamu sudah konser dadakan." Abel tidak perlu dikodein untuk menjalankan perannya sebagai pencair suasana di kala kondisi seperti ini. Bahkan Danan sangat mengandalkan adiknya itu dalam urusan seperti ini. Hanya Abel yang bisa seenaknya berlaku seperti ini kepada adik bungsunya itu.

"Mas Danan kopinya mau ditambahin gak mas? Atau udah cukup?" tanya Abel, Danan memberikan gelasnya untuk diisi lagi oleh Abel. Danan menatap adiknya itu dalam, tapi tidak menemukan alasan lain yang tersembunyi di mata itu.

"Bang Abel ih kok yang dikasih rasa coklat. Kan adek biasanya makan yang rasa strawberry."

Danan tersenyum samar. Dia tau adik-adiknya pasti capek selalu berada di kondisi seperti ini. Tapi dia tidak bisa berbuat apa-apa. Dia menatap adik-adiknya itu. Dia tersenyum saat Abel tidak henti-hentinya menggoda Auriga.

鎖定章節

在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者

下一章