webnovel

Terdampar Di Alam Anta-brata Dan Mendapatkan Keluarga Baru

" Ya Mungkin Ini Semua Karma Atas Segala Hal Yang Telah Ku Lakukan Selama Ini, Adapun SikapKu Yang Cuek Serta Penyendiri Sehingga Membuat Hubungan Antara Kita Menjadi Renggang Ku Harap Kakak Jiang Dapat Mengerti.

Itu Semua Karena Aku Masih Tak Bisa Lepas Dari Bayang-bayang Kejadian Yang Telah Menimpa Keluargaku Kak Jiang, Ku Harap Setelah Kakak Jiang Sampai Di Negara K, Kakak Dapat Menjaga Paman Zhao Fang Dengan Baik Dan Katakanlah Kepadanya Bahwa Terimakasih Karena Telah Merawat Ku Selama Ini.

Meskipun Malam Ini Adalah Hari Terakhirku Di Dunia Ini, Aku Tak Menyesal Kerena Dendam Keluargaku Telah Terbalaskan Serta Jiwa Mereka Yang Berada Di Alam Sana Tenang Dan Untuk Kakak Jiang Aku Tak Mempermasalahkannya Lagi Atas Apa Yang Telah Kaka Lakukan . . . " Ucap Ye Xuan Sambil Tersenyum Dan Melangkah Mendekat Kearah Jiang-Jang.

" Apa Yang Ingin Kau Lakukan Ye Xuan . . . ? Jangan Coba-coba Untuk Mendekat Atau Aku Akan Menembak Mu . . . " Ucap Jiang-Jang Gugup Sambil Mengacungkan Pistol Kearah Ye Xuan.

Meskipun Ye Xuan Mendapatkan Ancaman Dari Jiang-Jang Orang Yang Telah Di Anggap Saudaranya, Dia Tetap Melangkah Santai Kearahnya . . .

Bang . . . Bang . . .

Suara Tembakan Terdengar Cukup Nyaring Dihalaman Belakang Rumah Direktur Xi Mu, Ye Xuan Yang Mendapatkan Tebak Sebanyak Dua Kali Diperut Dan Dadanya Tetap Melangkah Kearah Jiang-Jang Dengan Sisa-sisa Tenaga Yang Dimiliknya.

" Maafkan Aku Kak Jiang Yang Telah Membuatmu Tak Senang Akan Kehadiran Ku . . . "

Setelah Mengucapkan Kata Tersebut Sambil Tersenyum Memeluk Jiang-Jang, Akhirnya Ye Xuan Menghembuskan Nafas Terakhirnya . . .

* * *

Sementara Itu Jiwa Ye Xuan Yang Berbentuk Bola Cahaya Terus Melayang-layang Di Suatu Tempat Anta-brata, Sejauh Matanya Memandang Hanya Ada Kegelapan Bagaikan Langit Malam Yang Dihiasi Oleh Bintang-bintang.

" Ternyata Beginikah Rasa Kematian Itu . . . !, Apakah Ini Neraka Atau Surga . . . ?, Ku Rasa Ini Neraka Mengingat Banyaknya Nyawa Orang Yang Telah Ku Bunuh, Tetapi Kalau Ini Neraka Mengapa Tak Ada Satupun Malaikat Yang Bertugas Untuk Menjemput Jiwa Orang Yang Telah Meninggal . . . ? " Batin Ye Xuan Bertanya-tanya.

Sambil Memikirkan Berbagai Macam Pertanyaan Dibenaknya, Jiwa Ye Xuan Terus Melayang Dan Bergerak Tak Tentu Arahnya, Sampai Hari Berganti Minggu, Minggu Berganti Bulan, Bulan Berganti Tahun, Selama Itu Jiwanya Tak Pernah Merasakan Lapar Ataupun Haus, Yang Dia Rasakan Hanya Perasaan Sepi Dan Bosan Yang Melanda.

Entah Sudah Berapa Tahun Telah Berlalu, Jiwa Ye Xuan Masih Mengembara Tak Tentu Arah Tujuannya, Dia Hanya Berharap Bisa Menemukan Seseorang Atau Sebuah Planet . . .

Tiba-tiba Alam Seakan-akan Berguncang Kemudian Muncul Sebuah Cahaya Dari Kejauhan, Seiring Semakin Mendekatnya Cahaya Tersebut Semakin Terang Pula Cahayanya Sampai-sampai Jiwa Ye Xuan Yang Berbentuk Bola Cahaya Harus Menutup Matanya, Itupun Masih Tembus Oleh Silaunya Cahaya Tersebut.

Setelah Cahaya Itu Sampai Di Hadapan Jiwa Ye Xuan, Perlahan-lahan Cahayanya Yang Terpancar Mulai Meredup Dan Menampilkan Sosok Pria Tua Yang Berpakaian Seperti Putih Begitu Pula Dengan Warna Rambut Dan Jenggotnya.

Meskipun Penampilan Pria Tua Itu Tampak Sederhana Serta Dari Raut Wajahnya Ramah Sambil Tersenyum Kearah Ye Xuan, Tetapi Aura Yang Terpancar Dari Tubuhnya Sangat Agung Dan Berwibawa Sampai-sampai Alam Bahwa Bersujud Dihadapannya . . .

Bahkan Ye Xuan Yang Dalam Bentuk Jiwa Saja Dipaksa Berlutut Dihadapannya, Meskipun Sebisa Mungkin Dia Bertahan Dari Tekanan Yang Terpancar Dari Tubuh Pria Tua Itu, Tetapi Tetap Tidak Bisa Mempertahankannya.

" Hey Anak Muda Apakah Kamu Tidak Mau Memperkenalkan Diri Mu . . .? " Tanya Sosok Misterius Tersebut.

Meskipun Suara Pria Tua Itu Terdengar Cukup Pelan, Tetapi Masih Sangat Berwibawa Serta Terdapat Tekanan Intimidasi Yang Terpancar Darinya.

" Pe Per Kenalkan Na Nama Sa Saya Ye Xuan Tuan . . . " Ucap Ye Xuan Tergagap Sambil Menahan Tekanan Berat Yang Menimpanya.

Pria Tua Misterius Itu Menatap Serta Memperhatikan Setiap Bagian Tubuh Ye Xuan Sambil Manggut-manggut Lalu Tersenyum, Ye Xuan Tak Dapat Melihatnya Karena Dia Masih Berusaha Untuk Bangkit Dari Tekanan Aura Tersebut.

" Maaf Atas Ke Lancang Gan Sikap Saya Tuan . . ., Saat Ini kita Berada Di Mana . . .?, Lalu Apakah Saya Akan Ke Neraka Atau Surga . . .? " Tanya Ye Xuan Kepada Sosok Misterius Itu.

" Saat Ini Kita Berada Di Alam Kekosongan Yaitu Alam Persimpangan Menuju Ke Alam Baka Ataupun Ke Alam Lainnya, Di Alam Ini Bahkan Dewa atau Malaikat Tertinggi Pun Tidak Dapat Memasukinya Tanpa Seizin Ku, Kerena Alam Ini Merupakan Awal Dan Akhir . . .

Dan Mengenai Pertanyaan Kedua Mu Itu Jawabannya Tidak Untuk Keduanya, Baik Surga Maupun Di Neraka . . . " Ujarnya Panjang Lebar Menjelaskan Ke Ye Xuan.

Ye Xuan Yang Mendengar Penuturan Panjang x Lebar Sosok Misterius Tersebut Langsung Terperanjat Dan Kaget Karenanya . . .

" Ehh . . . Jadi Sangking Banyaknya Jumlah Nyawa Yang Telah Ku Bunuh, Sehingga Surga Maupun Neraka Tidak Mau Menerima Jiwaku Ini . . . ?, Dan Apakah Jiwaku Akan Terkurung Selamanya Disini . . . !, Sampai Mendapatkan Pengampunan Dosa Dari Sang Pencipta . . . " Batinnya Sambil Tertunduk Lesu Meratapi Nasibnya Sendiri.

Sosok Pria Tua Yang Mendengarkan Penuturan Batin Ye Xuan, Hanya Geleng-geleng Kepala Kemudian Menghela Nafas Panjang Lalu Berkata . . .

" Kemari Lah Anak Muda . . . " Panggilnya, Kemudian Menghilangkan Tekanan Aura Yang Terpancar Dari Tubuhnya Sehingga Anak Muda Itu Dapat Bergerak kearahnya.

Ye Xuan Yang Mendapatkan Panggilan Dari Sosok Misterius Tersebut Kemudian Bergerak Kearahnya, Saat Ini Dia Bergerak Sambil Tertunduk Lesu Meratapi Nasib Yang Dijalaninya. Setelah itu Ye Xuan Mendekat, Sosok Misterius Itu Menjentikkan Jarinya Kemudian . . .

Wuuusssshhh . . .

Tiba-tiba Kedua Sosok Tersebut Menghilang Dari Tempat Anta-brata Itu Dan Kini Hanya Tersisa Kegelapan Bagaikan Malam Berkelip Bintang Dan Kehampaan Tiada Batas . . .

Dalam Satu Kali Tarikan Nafas, Kini Terlihat Sosok Pria Tua Dan Jiwa Yang Melayang-layang Didekatnya.

" Bukalah Matamu Anak Muda Dan Cobalah Melihat Kearah Sekeliling Mu . . . " Ujar Sosok Pria Tua Tersebut Memerintahkan.

Mendengarkan Ucapan Oleh Pria Tua Itu, Ye Xuan Kemudian Melihat Kearah Sekelilingnya Dan Alangkah Terkejutnya Dia Saat Menyaksikan Pemandangan Alam Yang Ada Dihadapannya.

" Sungguh Indah Tempat Ini Tuan, Tanah Yang Lapang Ditumbuhi Oleh Rerumputan Hijau, Pepohonan Yang Menjulang Tinggi Serta Daunnya Lebat Sehingga Menambah Kesejukan Bagi Orang Yang Duduk Dibawahnya, Belum Lagi Warna Air Danau Itu Berwarna Pelangi Semakin Menambah Nilai Plus Dari Tempat Ini. Baru Pertama Kali Ku Melihat Keindahan Alam Seperti Saat Ini . . . " Ujarnya Mengagumi Keindahan Dihadapannya.

Saat Pria Tua Itu Melihat Ekspresi Wajah Ye Xuan Yang Seperti Bocah Saat Menginginkan Makan Enak, Hanya Tersenyum Lembut Menatapnya.

" Bagaimana Anak Muda, Apakah Kamu Menyukai Tempat Ini . . . ? " Tanyanya Kemudian Memanggil Ye Xuan Agar Duduk Didekatnya.

Ye Xuan Yang Mendapatkan Teguran Dari Sosok Misterius Itu, Tersentak Kaget Kemudian Tersadar Akan Sikapnya Yang Kurang Sopan Menurutnya Karena Telah Mengabaikan Sosok Pria Tua Itu.

" Maafkan Sikap Saya Yang Kurang Sopan Tuan, Hehehe . . . Mohon Dimaklumi Itu Karena Aku Sangat Senang Dan Terkagum-kagum Bisa Berada Disini. " Ujarnya Cegegesan Sambil Menggaruk-garuk kepalanya Kemudian Bergerak Kearah Pria Tua Itu.

Sebelum Melanjutkan Obrolan Mereka, Pria Tua Itu Menjentikkan Jarinya Kemudian Keluarlah Seteko Teh Dan Makan Ringan Dari Kehampaan Untuk Mereka Cicipi Sambil Mengontrol.

" Wah . . . Sungguh Hebat Kemampuan Anda Tuan, Apakah Itu Semacam Sihir Atau Sejenisnya . . . ? " Ucapnya Dengan Antusias.

" Haha . . . Itu Hal Biasa Saja Anak Muda, Nanti Saat Kau Tiba Di Dunia Yang Akan Kau Datangi, Hal Semacam Yang Kulakukan Tadi Bisa Kau Jumpai Dengan Mudahnya . . . " Tutur Pria Tua Menanggapi Ucapan Ye Xuan.

Ye Xuan Yang Mendengar Penuturan Dari Pria Tua Itu, Malah Semakin Bingung Serta Timbul Banyak Pertanyaan Yang Berada Di Kepalanya. Saat Ye Xuan Ingin Menanyakan Tentang Maksud Dari Ucapan Pria Tua Itu, Tiba-tiba Dipotong Olehnya . . .

" Sudah-sudah Tak Perlu Terlalu Kau Pikiran Maksud Dari Ucapan Ku Tadi, Nanti Akan ku Jelaskan Semua Pertanyaan Yang Akan Kau Ajukan, Bukankah Saat Ini Kau Juga Cukup Penasaran Akan Identitas Ku Ini . . .?

Sebenarnya Orang Tua Ini Tidak Memiliki Nama, Akan Tetapi Orang-orang Kadang Menyebutku Heavenseal. " Ujarnya Memperkenalkan Diri.

Saat Ye Xuan Mendengarkan Serta Memperhatikan Lebih Dekat Sosok Pria Tua Itu, Barulah Dia Secara Samar-samar Mengingat Bahwa Sosok Yang Berada Di Hadapannya Saat Ini Memiliki Kemiripan Dengan Kakeknya.

( Sewaktu Ye Xuan Berumur 12 Tahun, Dia Kebetulan Memasuki Ruang Kerja Orang Tuanya Untuk Memanggilnya Makan Bersama Karena Masakan Ibunya Telah Siap Di atas Meja Makan.

Sambil Menunggu Pekerjaan Ayahnya Selesai, Ye Xuan Berkeliling Sambil Melihat-lihat Ruang Kerja Orang Tuanya, Di Sana Dia Melihat Sebuah Poto Yang Tergantung Didinding Dan Di Dalamnya Terdapat Poto Sosok Pria Tua Yang Berdiri Sambil Tersenyum Merangkul Pundak Ayahnya. )

Pada Saat Ye Xuan Mengingat Kakek Serta Keluarganya Di Bumi Semasa Ketika Kedua Orang Tuanya Masih Hidup, Tanpa Terasa Air Matanya Jatuh Menetes Membasahi Pipinya.

" Kau Kenapa Nak, Apa Kau Baik-baik Saja . . .? " Tanya Heavenseal Tampak Khawatir Akan Keadaan Ye Xuan, Padahal Sebenarnya Dia Sudah Mengetahui Apa Yang Tengah Anak Muda Itu Pikiran.

Ye Xuan Yang Mendapatkan Panggilan Dari Sosok Pria Tua Itu Langsung Tersadar, Bukanya Menjawab Pertanyaan Heavenseal Dia Malah Balik Bertanya Kepadanya . . .

" Bo Bolehkah Aku Memanggil Anda Sebagai Kakek . . . ? " Tanyanya Sambil Berusaha Menahan Tangisannya.

" Tentu Saja Boleh Cucu Ku . . . " Jawab Heavenseal

Mendapatkan Jawaban Yang Diinginkannya, Tangis Yang Sejak Tadi Di Tahannya Akhirnya Jatuh Menetes Membasahi Pipinya, Kemudian Bergerak Kearah Sang Kakek Lalu Memeluknya Seakan-akan Tidak Mau Berpisah Lagi Dengan Keluarga Barunya.

( Saat Ini Ye Xuan Sudah Memiliki Penampilan Layaknya Manusia Pada Umumnya Tetapi Masih Berbentuk Roh / Jiwa Transparan, Itu Karena Dia Belum Memiliki Tubuh Fisik. )

" Hiiikkss . . . Hiiikkss Kakek . . . Kakek, Akhirnya Aku Memiliki Keluarga Lagi . . . " Ishak Tangis Ye Xuan Semakin Menjadi Jadi, Sambil Terus Mengencangkan Pelukannya.

Mendapatkan Pelukan Hangat Dari Cucunya, Heavenseal Hanya Mengusap-usap Kepala Ye Xuan Agar Dia Tenang Dan Beberapa Menit Kemudian Dia Melihat Cucunya Tertidur Lelap Dipeluknya.

" Tenanglah Cucuku . . ., Aku Pastika Tak Akan Ada Seorang Pun Yang Dapat Menindas Mu Di Dunia Ini, Bahkan Dewa Atau Malaikat Tertinggi Sekalipun Akan Bersujud Di Hadapan Mu. " Batin Heavenseal Dengan Tegas Dan Berwibawa Kemudian Tersenyum Hangat.

* * *

Setelah Ye Xuan Siuman / Bangun, Dia Melihat kemudian Menghampiri Kakeknya Yang Sedang Bersantai Di Bawah Pepohonan Sambil Menikmati Minumannya.

Di Padang Rumput Hijau Nan Asri Dan Dihiasi Oleh Batang Pepohonan Yang Menjulang Tinggi Serta Hembusan Semilir Angin Menambah Kesejukan Dan Ketenangan Bagi Siapapun Yang Berada Di Alam Itu.

Dibawah Pepohonan Yang Rindang Terdapat 2 Sosok Pria Yang Sedang Bersantai Dan Bercanda Ria, TerKadang Terdengar Suara Gelak Tawa Diantara Mereka.

Setelah Selesai Bercanda Gurau, Ye Xuan Teringat Akan Penuturan Kakeknya Kemarin Saat Mereka Baru Sampai Di Alam Indah Ini.

" Pertama-tama . . . Berhubung Karena Kakek Tidak Memiliki Sebuah Nama Dan Hanya Memiliki Gelar, Bagaimana Kalau Aku Memanggil Kakek Dengan Sebutan Ye Yuan . . .? " Ucap Ye Xuan Mengusulkan.

" Nama Yang Sangat Bagus Cucuku . . ., Baiklah Mulai Saat Ini Nama Kakek Mu Adalah Ye Yuan . . ." Ujarnya Bahagia.

" Lalu Apakah Maksud Dari Ucapan Kakek ( Itu Hal Biasa Saja Anak Muda, Nanti Saat Kau Tiba Di Dunia Yang Akan Kau Datangi, Hal Semacam Yang Kulakukan Tadi Bisa Kau Jumpai Dengan Mudahnya ) . . . " Ungkap Ye Xuan Dengan Penasaran Akan Maksud Dari Kata-katan Kakeknya Itu.

" Tenanglah Cucuku Waktumu Belum Berakhir, Kamu Akan Ku Pindahkan Ke Dunia Yang Baru Bersamaan Dengan Takdir Yang Telah Ku Siapkan Untukmu, Karena Takdir Mu Yang Sesungguhnya Barulah Akan Dimulai . . ." Ucapnya

" Takdir Seperti Apa Yang Harus Aku Jalani Dan Apakah Aku Mampu Untuk Menjalaninya Kakek . . .? " Ujar Ye Xuan Ragu-ragu Serta Pasrah Menerima Takdir Yang Akan Dijalaninya Nanti.

" Kamu Akan Mengetahuinya Nanti Jika Sudah Waktunya Tiba, Serta Kakek Akan Memberikan Mu Sebuah Berkah Serta Manual Kultifasi Sehingga Mempermudah Kamu Pada Saat Tiba Di Dunia Itu.

Pesan Kakek Buatmu Cucuku Adalah Lakukanlah Yang Menurutmu Benar Serta Bantulah Bagi Orang Yang Benar-benar Membutuhkan Bantuan.

Satu Hal Lagi Yang Harus Kau Ingat Nak, Bahwa Dunia Yang Akan Kau Datangi Mempercayai Kekuatan Adalah Mutlak, Maksudnya Bila Kamu Memiliki Kekuatan Maka Kamu Bisa Melakukan Apa Saja Bahkan Akan Disembah Oleh Yang Lemah, Dan Begitu Pula Bila Kamu Lemah, Kau Akan Di Injak-injak Serta Diperbudak Oleh Orang Yang Memiliki Kekuatan Melebihi Mu . . . " Ujarnya Memperingati Serta Memberi Nasehat Kepada Cucunya.

Ye Xuan Berusaha Untuk Mencerna Pernyataan Yang Baru Saja Kakeknya Jelaskan, Setelah Itu Dia Bergegas Memeluk Kakeknya Serta Berterima kasih Kepadanya Karena Telah Diberikan kesempatan Kedua, Ya . . . Meskipun Ini Barulah Awal Perjalanan Menuju Takdir Yang Sebenarnya.

Ye Yuan Yang Mendapatkan Pelukan Hangat Dari Cucunya Hanya Diam Sambil Mengusap-usap Lembut Rambutnya.Pada Saat Dia Mengelus Rambut Cucunya, Ye Yuan Tiba-tiba Tersenyum Karena Mendengar Niat Cucunya . . .

" Ada Apa Cucuku . . . " Tanyanya Berpura-pura Tidak Mengetahui.

" Eeto . . . Apakah Aku Begini Ke Dunia Itu Ataukah Menggantikan Jiwa Orang Yang Telah Meninggal Di Dunia Itu . . .? " Ucapnya Sambil Tersenyum Malu-malu.

" Hahaha . . . Kakek Pikir Kenapa Ternyata Cucuku Menginginkan Sebuah Tubuh Dan Memiliki Wajah Yang Terlihat Tampan Rupanya Yaa . . . " Godanya Kepada Sang Cucu.

" Bukan Begitu kek . . . Kakek Taukan Kalau Sekarang Ini Aku Hanya Sebuah Jiwa Saja, Jadi Kalau Aku Ke Dunia Itu Nanti Kemungkinan Harus Menggantikan Jiwa Orang Lain Yang Telah Meninggal . . .

下一章