Malam itu terlihat terang sekali, ke megahan sang remulan nampak daru ufuk timur, bintang-bintang menyebar di berbagai penjuru, seranggapun ikut bahagia akan suasana ini sehinga bernyanyi-nyanyi di bawah sinar rembulan.
Terlihat Hasan duduk-duduk di serambi masjid menghadap ke timur sambil menikmanti pemandangan yang indah seakan keindahan itu mewakili kebahagian hatinya.
Waktu sudah menunjukkan pukul 01.25 wib, Hasan belum juga mengistirahatkan badannya, terlihat para santri sudah hampir semuanya masuk dalam dunia mimpinya.
Hasan yang masih terjaga saat memandangi rembulan yang terlihat lagi bahagia, dia terkejut dari arah belakang ada yang memanggilnya.
Kang! ... Kang Hasan!
Terdengar suaranya mengebass dan lantang tak pakek lama Hasan langsung membalikkan tubuhnya dan ternyata Abah memanggilnya.
"Mari kesini Kang!" ajak Abah yang terlihat berdiri di depan pintu ndalem.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者