webnovel

Awal Pertemanan

"Heh, Badung! Dengar, 'kan? Antar itu anak baru, terus bersihkan gudang belakang. Jangan lupa bantu Pak Ajun menyapu halaman! Sana!" Bu Hana memerintah. Sudah lelah beliau menghadapi muridnya yang Bandung itu.

Bu Hana mendapati Arka yang mendengus jengkel, sebelum dengan muka cemberut mendorong tubuhnya meninggalkan kantor, tanpa pamitan. Sungguh kurang ajar.

Itu merupakan kepala dari panjang kesialan tumben-tumben menghampiri hidup Rini. Bagian tubuhnya adalah pertemuan dengan remaja yang bernama Kensuke tadi, remaja pemberani penuh percaya diri nan disegani yang langsung berkontak fisik dengan Rini.

Rini yang seumur-umur tak dekat dengan lelaki mana pun selain ayah dan pamannya jelas merasa kurang nyaman. Dan ekor, ialah sekarang, berjalan di dempet dua Adam dengan karakteristik serupa. Mungkin jika ini bukan Rini, ceritanya akan beda lagi. Pasalnya, Kensuke dan Kyosuke merupakan pria populer dari kelas tingkat satu di sekolahan ini.

Setelah menghela napas, Rini mengamati si kembar. Ribi baru sadar pembeda Kensuke dan Kyosuke hanyalah model rambut. Kensuke rambutnya sedikit bergelombang, sedangkan Kyosuke memiliki rambut lurus. Lalu, model poni mereka juga berbeda. Kalau Kensuke poninya berada di kanan, tapi kalau Kyosuke poninya menghadap kiri. Eh? Atau sebaliknya?

Ah, secara keseluruhan memang sangat sulit membedakan dua saudara kembar identik itu, batin Rini bingung.

Biasanya, Rini dikenal dengan ingatan yang sangat tajam. Tapi, sepertinya jika untuk membedakan si kembar Ken dan Kyo, Rini butuh waktu beberapa saat untuk menemukan perbedaan spesifik mereka.

Baiklah, Rini akan mencari perbedaan spesifik itu, dan semoga dia bisa akrab dengan kedua remaja tampan itu. Meski awalnya Rini begitu canggung karena di sekolahan sebelumnya, Rini tinggal di asrama dan jarang berinteraksi dengan lawan jenis.

Setelah menghela napas, Rini mengamati si kembar kembali. Rini baru sadar kembali bahwa pembeda antara Kensuke dan Kyosuke selain model rambut ialah tahi lalat di sudut mata kanan yang Kensuke miliki. Sedangkan, Kyosuke juga memiliki tahi lalat kecil di bawa bibir kanannya.

Tampaknya untuk pengingat sebaik Rini cukup mudah untuk menghapal mana teman sekelasnya, mana saudari Kensuke, yang katanya bernama Kyosuke tadi.

***

Langit mendung, tapi angin tidak memberi tanda akan turun hujan. Pukul setengah lima sore. Mereka bertiga harus melewati taman perbatasan kompleks kalau mau sampai area perumahan. Jaraknya sekitar 700 meter lebih sedikit. Berjalan empat ratus meter, tepat di samping taman yang lebih mirip lapangan, Kensuke mendadak berhenti, otomatis Kyosuke dan Rini mengikuti.

"Kenapa?" tanya Kyo dan Rini bersamaan.

Ken menyengir. Sebelah tangan sibuk mengusak rambut—lagi. 

"Duduk dulu, yuk. Aku ada perlu sama Rini." Ia meninggalkan, menempati kursi besi panjang paling dekat.

Kyo menyipitkan mata. Apa-apaan maksud Ken itu? Jangan-jangan mau nembak lagi? Wah, keduluan dong? batin Kyo.

To be continued ....

下一章