Panggilan Bisma tidak dibalas oleh Bianka karena Bianka masih tegang dengan apa yang dilihatnya, jadinya Bianka mengabaikannya. Bisma yang tidak jerah dan tidak mau diabaikan mencoba memanggil Bianka sekali lagi. Kali ini lebih lembut dan sensual, agar Bianka tidak terbengong dan segera memerhatikannya.
"Sayaaaang. Kenapa kamu terbengong? Memangnya dia siapa, Cinta? Istriku belahan jiwaku?"
Dan benar. Panggilan mesra dan sensual yang terucap dari bibir merah yang biasanya sangat disukai Bianka saat memandangnya itu pun akhirnya membuat Bianka mengerjap dan terkekeh. Dia bingung harus menjelaskan apa kepada suaminya itu sekarang. Karena pikirannya benar-benar kalut, dari yang Bianka amati sepertinya lelaki yang saat ini berada dihadapannya itu tak mengenalnya, entah sengaja melupakannya atau bagaimana. Yang jelas tampak cuek dan dingin seperti itu.
"Kamu tidak mengenalku? Betran? Betran Antonio?" Bianka bertanya lagi untuk memastikan kebenarannya.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者