Dengan rasa pensaran yang membara, aku melalu perjalan ke Soxis Collis dengan penuh ketidakstabilan emosi. Isi pikiranku berkecamuk, bercabang, dan segala istilah keambiguitas memenuhi kepalaku. Sampai aku tak menyadari bahwa kami telah sampai di depan gerbang Soxis Collis.
Paman Adam tentu saja langsung melesat pergi meninggalkan dua pemuda tanggung di tempat ramai penuh sesak dengan para mahasiswa baru. Mana mungkin dia ingin menunggui dua lelaki bertubuh besar seperti anak yang baru masuk ke taman kanak-kanak. Meninggalkan kami di tengah-tengah hiruk pikuk para mahasiswa baru adalah hal yang wajar, karena kami pun juga mahasiswa baru.
"Sekarang kita akan kemana?" tanya Lucas, sibuk menoleh ke kanan dan kiri. Barangkali menemukan petunjuk, seperti papan nama yang bertanda 'mahasiswa jurusan seni masuk lah ke sini', tetapi saking banyaknya mahasiswa baru membuat fokusnya gampang teralihkan.
"Masuk saja lah, nanti juga tahu.." kataku sambil berlalu mendahului Lucas.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者