Pria itu menyipitkan matanya sejenak memandang Arya, lalu ia terbelalak, terkejut.
"Ah, ya, kau benar. Kita pernah bertemu sebelumnya. Kau masih ingat namaku, kan?" tanya pemuda itu.
"Eh, kalian pernah bertemu dimana? Kenapa bisa ketemu?" tanya Vivi penasaran
"Iya, kami pernah bertemu saat di rumah sakit. Waktu itu aku menolong temannya dari kecelakaan dan sempat di rawat beberapa hari di rumah sakit," sahut pemuda itu.
Sementara itu, Arya kebingungan mengingat nama pemuda itu. Ia menggaruk pelipisnya sembari menundukkan kepala, seakan sedang berpikir lurus. "Kalau tak sak salah… namamu pasti Michael, kan?" tanya Arya memastikan.
Amelia, Vivi, dan pemuda itu saling bertatapan sejenak lalu mereka tertawa cukup keras. Beberapa pengunjung sekilas memperhatikan mereka dengan tatapan sinis, sebelum mereka bertiga cepat-cepat menutup mulut.
"Kenapa kau sudah lupa namaku? Bukankah kau bilang tak akan melupakan orang yang membantu temanmu?" tanya pemuda itu.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者