BERSEMBUNYI DENGAN BAIK

"Tidak," Benget berbohong. Pergi lagi tidak pernah menjadi masalah baginya, tetapi dia terlalu terganggu untuk menikmatinya saat itu. Dia perlu membawa Kanaan keluar dari pintu ASAP dan pergi melihat seberapa parah dia telah membuat Mady trauma. "Besok pagi. Aku butuh tidur—"

"Dan untuk melihat ada apa dengan teman sekamarmu?" Kanaan terlalu peka setengahnya. Dia menghentikan putarannya. "Kalian hal jangka panjang?" Tapi dia tidak bisa menahannya, melihat Mady bersembunyi di balik bayangan, hanya dengan celana piyama flanelnya, dadanya yang kabur.

"Tidak. Hanya teman." Kata-kata itu terdengar salah bahkan di telinga Benget sendiri. Tapi itulah kenyataannya—walaupun ada ketertarikan aneh yang dialami Benget selama beberapa bulan terakhir, mereka berteman. Teman. Sudah bertahun-tahun sekarang Benget hampir tidak bisa mengingat hidupnya tanpa Mady di dalamnya. Dan hal terakhir yang Benget inginkan adalah mengacaukannya.