Dua Datuk Dunia Persilatan sudah saling pandang. Mata mereka masing-masing seakan memancarkan api dendam membara. Hawa pembunuhan langsung menyelimuti tubuh keduanya. Siapapun yang ada di sekitarnya, pasti dapat merasakan hal tersebut.
Tuan Sumarta tiba-tiba berjalan mendekati keduanya. Kemudian dia berdiri di tengah-tengah.
"Peraturan dalam pertandingan ini adalah siapa yang tewas, dia yang kalah. Atau siapa yang menyatakan menyerah, maka dia juga dianggap kalah. Dengan kata lain, sebelum ada yang tewas atau mengaku menyerah, maka pertarungan akan terus dilanjutkan. Selain dari itu, peraturan lainnya adalah tidak boleh menggunakan racun. Baik itu racun jinak, apalagi racun ganas. Apakah Tuan berdua mengerti?" tanya Tua Sumarta sambil memandangi keduanya secara bergantian.
"Baik, aku mengerti."
"Ya, aku sudah paham."
Tuan Sumarta mengangguk. Setelah itu, dia kembali melanjutkan bicaranya, "Kalau begitu, sekarang juga pertandingan ini akan segera dimulai."
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者