Pemuda serba putih itu seperti belut. Dia sangat licin. Jangankan sampai melukai, malah mengenai ujung rambutnya saja tidak berhasil.
Rekan si Golok Kilat semakin marah. Dia mendengus dengan dingin lalu menambah daya kecepatan dan kekuatan dalam setiap serangannya.
Wutt!!! Wutt!!!
Pukulan berhawa panas datang pula. Arahnya ke dada.
Raka mulai gusar. Jika dibiarkan begitu saja, menurutnya orang tersebut justru akan semakin berbuat seenaknya.
Wushh!!!
Pendekar Pedang Pencabut Nyawa menjejakkan kakinya ke tanah. Setelah itu tubuhnya langsung meluncur ke depan sana, menyambut serangan lawan.
Plakk!!!
Benturan antar tulang terdengar nyaring. Orang tadi terdorong mundur sejauh lima langkah ke belakang. Seluruh tubuhnya terasa bergetar hebat. Bahkan sesaat kemudian, orang itu langsung muntah darah cukup banyak.
Dia segera jatuh terduduk. Seluruh tenaganya mendadak menghilang. Lenyap begitu saja.
"Kau … berani sekali kau melukai rekanku!" teriak rekan satunya lagi.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者