Darah segar segera berhamburan di tengah udara hampa. Disusul kemudian dengan terlemparnya satu buah lengan seseorang.
Suara jeritan menahan sakit langsung menggema ke seluruh jagat raya. Seorang musuh Pendekar Pedang Pencabut Nyawa telah melompat mundur sejauh mungkin.
Si Tangan Baja!
Orang itulah yang telah memundurkan dirinya. Dia pula yang menjadi korban akan keganasan Pedang Pencabut Nyawa. Lengan kanannya telah kutung sebagian sikut.
Keringat dingin dan peluh sebesar biji kacang kedelai segera bercucuran dari keningnya. Peluh itu terus menetes perlahan hingga akhirnya jatuh ke tanah.
Wajah si Tangan Baja pucat pasi. Rasa sakit yang belum pernah dia rasakan sebelumnya, sekarang telah menjalar ke seluruh tubuh.
Bagaimanapun juga, dia adalah seorang manusia.
Dan setiap manusia, pasti bisa merasakan perasaan sakit.
在webnovel.com支援您喜歡的作者與譯者